Kapal Riset Penjelajah Samudra Disiapkan LIPI - Pikiran Rakyat News

Breaking

Tuesday, April 23, 2019

Kapal Riset Penjelajah Samudra Disiapkan LIPI





Jakarta, Pikiranrakyatnews.com--
Tahun ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menyiapkan kapal riset penjelajah samudra untuk mengungkap potensi dan kondisi perairan laut dalam. Dalam payung Konsorsium Riset Samudera tersebut juga disiapkan pelabuhan khusus kapal-kapal riset yang masih menumpang di dermaga Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Jakarta.

Konsorsium Riset Samudera ini untuk mengoptimalkan penelitian laut di Indonesia yang saat ini dilakukan lintas kementerian/lembaga dan perguruan tinggi. Selain menghindari riset tumpang-tindih, kolaborasi riset ini nantinya juga untuk mengoptimalkan operasi kapal serta mengefisienkan biaya riset.

”Tidak ada alasan lagi negara maritim tidak bisa bersaing di risetnya. Saya harap nanti kita tidak hanya becek-becekan (penelitian di laut dangkal), tetapi juga berani ke laut dalam,” kata Laksana Tri Handoko, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Senin (22/4/2019), ketika bertemu media di Kapal Riset Baruna Jaya VIII yang dikelola LIPI.

Di sekitar Baruna Jaya VIII juga bersandar sejumlah kapal riset lain, seperti Baruna Jaya III serta Kapal Latih dan Riset Madidihang 03 Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta serta sejumlah kapal riset lain. Kapal-kapal itu berjejalan dengan kapal-kapal kayu nelayan yang memenuhi dermaga perikanan yang terbakar pada 22 Februari 2019 tersebut.

Pada akhir tahun, pengadaan kapal ini akan dilelang. Kemudian pada  2022 kapal untuk multiriset ini bisa didatangkan ke Indonesia. Saat ini, kapal riset yang maksimal digunakan yaitu Kapal Riset Baruna Jaya VIII yang berukuran panjang 53 meter dan dikelola Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Kapal ini dijadwalkan menjalani perawatan dan docking total (diperbarui) setelah kapal baru dihadirkan.

Selain kapal riset penjelajah ”laut biru” atau blue ocean, Konsorsium Riset Samudera yang dikoordinasi  LIPI menghadirkan kapal jenis riset laut dangkal yang memiliki panjang 50-an meter dan kapal stasiun yang memiliki panjang 15 meter. Kapal itu akan dibuat PT PAL. Biayanya akan menggunakan kerja sama pemerintah dan swasta (public private partnership) yang sedang disusun aturan mainnya.

Deputi Kepala LIPI Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian Zainal Arifin mengatakan, kapal riset penjelajah samudra tersebut diharapkan bisa dioperasikan sebanyak 250 hari dalam setahun. Riset antarkementerian/lembaga bisa diintegrasikan sehingga pengoperasian kapal optimal dan pembiayaan efisien.

Ia mencontohkan kapal riset Baruna Jaya VIII yang memiliki masa berlayar 131 hari per tahun. Ini pun awak kapal yang berjumlah 20 orang kelabakan karena tidak ada awak pengganti saat kapal berlayar selama berbulan-bulan. Padahal untuk keoptimalan fungsi kapal agar digunakan berlayar selama mungkin.PR-02/kompas.com

No comments:

Post a Comment

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS