Padang, Pikiranrakyatnews.com--
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Padang semakin ditingkatkan produksi dan kualitas produknya melalui penggunaan Teknologi Tepat Guna (TTG). Berbagai alat TTG pun diperkenalkan kepada pengusaha UMKM tersebut dan mereka berminat untuk segera mempergunakannya.
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Industri (Disnakerin) Kota Padang, Yunisman usai membuka acara sosialisasi alat TTG di salah satu hotel di Kota Padang, Rabu (12/6). Disebutkannya, ada beberapa alat TTG yang disosialisasikan mulai dari alat pemeras kelapa, pemotong jagung, pemotong multi fungsi untuk bawang dan ubi.
Disebutkan fungsi utama pemeras kelapa untuk menghasilkan santan yang murni dan bebas dari ampas. Mesin ini digunakan untuk industri kuliner berskala menengah. Tingkat operasionalnya akan semakin efektif jika memiliki lebih dari satu unit untuk produksi dalam jumlah besar. Tapi tidak menutup kemungkinan jika mesin ini digunakan oleh rumah tangga atau bisnis kuliner yang dikelola secara individu. Hasilnya pun sangat memuaskan dan menjamin kualitas terbaik dari perasan santan.
Lalu, mesin perontok jagung merupakan salah satu komoditas pangan yang cukup dicari di Indonesia. Pemanfaatan jagung yang sangat luas dan beranekaragam menjadikan bahan pangan ini menjadi laku di pasaran. Salah satu bagian dari jagung yang kerap dimanfaatkan tentu saja biji jagung. Ya biji jagung tak hanya dimanfaatkan sebagai jagung bakar saja, tapi juga bisa diolah menjadi pati jagung atau tepung jagung. Permintaan akan jagung kian hari kian meningkat. Hal itulah yang menyebabkan mesin perontok jagung sangat dibutuhkan.
Mesin perontok jagung aka mesin pemipil jagung aka Corn Kernel Huller adalah sebuah mesin yang bermanfaat untuk merontokkan biji jagung dari bongkolnya atau biasa disebut dengan pemipilan. Pemipilan memang sangat disarankan untuk dilakukan segera setelah panen dilakukan oleh para petani. Apalagi jika panen dilakukan dengan kadar air yang tinggi. Jika tidak segera dilakukan pemipilan, dikhawatirkan jagung akan mudah terkena jamur.
Dengan menggunakan mesin perontok jagung, proses pemipilan yang tadinya dilakukan oleh petani secara manual akan menjadi lebih cepat. Jumlah jagung yang bisa dipili juga menjadi jauh lebih meningkat. Pada pemipilan secara manual, setiap orang hanya akan mampu memipil 10 hingga 20 kilo gram jagung setiap jamnnya. Sedangkan jika menggunakan Mesin Perontok Jagung, jagung yang bisa dipipil akan mencapai 100 hingga 500 kilo gram per jam.
Selain itu juga ada alat TTG Pengiris serbaguna selain untuk mengiris bawang juga bisa untuk mengiris ubi, kentang, pisang untuk membuat kripik. Peserta sosialisasi tersebut sebanyak 20 orang dari 20 orang pengusaha UMKM bidang makanan di Kota Padang.
Nara sumber lainnya, Hendri Sawir menjelaskan TTG diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia semakin mudah serta mampu meningkatkan nilai ekonomi. Untuk itu, TTG harus menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat serta tidak bersifat polutif yang bisa menghasilkan banyak limbah dan mencemari lingkungan. Teknologi tepat guna inilah yang menjembatani antara teknologi tradisional dan teknologi maju yang jika dimanfaatkan dengan optimal, teknologi tepat guna ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yaitu meningkatkan pendapatan serta mampu memberikan nilai tambah pada produk.
Salah seorang peserta sosialisasi Fitri mengatakan, dari mengikuti kegiatan tersebut dirinya mendapatkan informasi alat TTG tersebut danakan mengunakannya. Dengan demikian, produk usaha makanannya bisa semakin maju.PR-05
No comments:
Post a Comment