Padang, Pikiranrakyatnews.my.id--
Memelihara telur penyu tanpa izin masih marak terjadi saat ini di Sumbar, sehingga habitatnya terganggu dan keberadaan penyu terancam punah.
Hal itu ditegaskan Ketua Program Pascasarjana SP2K Universitas Bung Hatta (UBH). Dr Harfiandri Damanuri S.Pi MSc kepada wartawan, Senin (20/06/2022). Disebutkannya, penyu, salah satu biota laut yang kian terancam habitatnya.
Sebab, masih marak terjadinya memelihara telur penyu tersebut di tengah masyarakat Ini problem sampai hari ini jadi ancaman sekaligus ‘pekerjaan rumah’ bagi dinas terkait . Jika tidak ada formula yang ampuh untuk penyelesaian, penyu yang sudah ditetapkan masuk hewan dilindungi, masuk kategori "was’was".
"Perlu adanya regulasi yang tegas terhadap persoalan konservasi telur penyu tanpa izin. Karena jika tidak, maka keberlangsungan hidup penyu jadi terancam,"ujar Harfiandri Damanuri.
Lebih jauh disebutkan, larangan masyarakat untuk memelihara penyu diatur tegas dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam. Tepatnya di Pasal 21 ayat 2, di sana tertulis di poin (a) dan poin (b) yang mengatakan, setiap orang dilarang menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup maupun mati.
Dia berharap, dalam persoalan ini mesti dicarikan penyelesaian secara pendekatan edukasi kepada masyarakat. Bila di UBH selalu disampaikan di setiap kesempatan, terutama seminar bagi mahasiswa pascasarjana.
Pada Selasa 21 Juni 2022 ada 2 seminar yang akan jadi pembahasan terkait masa depan habitat penyu. Para pemateri pun ada dari dosen negeri Jiran Malaysia. Ini menarik untuk jadi referensi dalam pengembangan konservasi penyu.
Para peserta seminar bisa datang langsung ke kampus UBH Ulak karang Padang. Dua topik yang jadi bahasan antara lain, tingkat penetasan dan sebaran pendaratan penyu pada pengelolaan konservasi jenis di Pulau Pandan Taman Wisata Perairan Pulau Pieh dan laut sekitarnya oleh Adriyanto Hanif.
Topik selanjutnya Analisis Morfometrik penyu lekang dan kesesuaian habitat penelusuran di pantai BuggeiSiata desa Betumonga Kepulauan Mentawai oleh Savni Retalia Sababalat.
Dengan adanya seminar tersebut, maka Prodi SP2K UBH Padang mengajak masyarakat agar lebih tahu seputar habitat penyu dan sebagainya. Karena hasil seminar memberikan sumbangsih kemajuan ilmu pengetahuan dunia konservasi laut terkhusus di Pulau Sumatra.(PR/Eko)
No comments:
Post a Comment