Sekitar sebanyak 38 ribu ekor hewan kurban yang disembelih pada hari raya kurban 1444 H di Sumbar. Jumlah tersebut meningkat 10 persen bila dibandingkan tahun lalu.
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbar, Sukarli menjawab wartawan di kantornya, Senin (26/6).
Disebutkannya, terjadinya peningkatan jumlah hewan kurban tersebut, menunjukkan kondisi ekonomi dan keimanan masyarakat semakin membaik. Di samping itu, sudah amannya Sumbar dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Dia menyakini hewan kurban tersebut sudah aman dan telah diperiksa oleh dokter hewan yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Selain itu, hewan kurban yang dipotong juga tak boleh sapi betina. Kalaupun sapi betina harus yang tidak produktif dan itu dibuktikan dengan surat keterangan hasil pemeriksaan dokter hewan.
Menurutnya, kendati PMK pada hewan kurban boleh dikatakan aman di Sumbar, namun harus tetap diwaspadai Lumpy Skin Disease (LSD) atau Penyakit Kulit Berbenjol.
Penyakit LSD adalah penyakit yang disebabkan oleh Virus yang menyerang ternak sapi dan kerbau dan sudah dinyatakan wabah di Provinsi Riau pada bulan Februari 2022 dengan penyebaran melalui vektor dan kontak langsung dengan ternak yang sakit.
Gejala yang ditimbulkan antara lain: demam dengan suhu 40-41°C, nafsu makan berkurang, kulit berbenjol sampai dengan berkeropeng, dan kadang berakhir dengan kematian.
Lebih jauh disebutkan, sapi kurban untuk Sumbar juga dipenuhi dari luar seperti dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bali serta Lampung.
Namun sapi dari Sumbar pun juga ada dijual ke luar provinsi, karena semua itu tergantung pada hukum pasar.
Selanjutnya untuk sapi presiden sudah ditetapkan pemenangnya berasal dari Padang Panjang dengan berat 1 ton lebih dengan harga Rp104 juta.
Dijelaskan rencananya sapi presiden itu akan diserahkan oleh Gubernur Sumbar, H.Mahyeldi dan dipotong di Masjid Raya Sumbar pada Kamis, (29/6).
"Bila dibandingkan dengan tahun lalu, sapi presiden tahun ini lebih berat dari tahun sebelumnya. Bila tahun lalu, beratnya kurang dari 1 ton,"imbuh Sukarli.
Dikatakan Sukarli, khusus dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Sumbar yang dikoordinir Bagian Kesra Sumbar terdapat sebanyak 68 ekor yang dibagi pada daerah - daerah yang kurang hewan kurbannya.
Ditambahkan, khusus untuk Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbar menyerahkan satu ekor hewan kurban di Masjid Raya Sumbar.PR-09
No comments:
Post a Comment