Maraknyo kasus bunuh diri yang melanda anak remaja saat ini khususnya di Kota Padang, harus disikapi semua pihak secara baik.
Perlu diketahui, bunuh diri adalah tindakan yang dilaranq agama dan menjadi dosa besar. Bahkan dalam hadis dijelaskan bunuh diri termasuk dosa besar yang kekal di neraka.
Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar, Prof. Dr. Asasriwarni kepada wartawan di Padang baru - baru ini.
Disebutkannya, dosa kekal dalam neraka bagi pelaku bunuh diri memang dijelaskan dalam hadis tersebut. Kendati demikian, masih ada rasa kasih sayang Allah bagi yang diinginkan untuk diangkat dari api neraka alias tidak kekal setelah menjalani hukuman yang cukup lama di akhirat.
Lebih jauh disebutkan, guna mencegah bunuh diri tersebut perlu diperkuat keimanan diri. Selanjutnya, dalam belajar agama di sekolah atau perguruan tinggi harus ada menjelaskan tentang bahaya dan dampak bunuh diri tersebut.
Lalu, bagaimana upaya pencegahannya dan berlindung dari godaaan syetan. Orangtua pun juga meningkatkan pengawasan dan bimbingan bila terlihat ada masalah.
Selanjutnya, maraknya kasus bunuh diri juga karena dampak seringnya para remaja menonton drama Korea yang kerap kali mempertontonkan aksi bunuh diri ketika dihadapkan persoalan yang begitu berat.
Oleh sebab itu, dalam ajaran Islam sangat dilarang sifat putus asa tersebut yang berujung pada tindakan bunuh diri.
Dikatakannya, bunuh diri merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di seluruh dunia. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, setidaknya 703.000 orang memilih untuk menyudahi hidup mereka setiap tahunnya.
Umumnya, percobaan bunuh diri disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi situasi atau masalah tertentu. Mereka menganggap bunuh diri merupakan jalan keluar terbaik.
Pikiran tersebut muncul karena seseorang merasa bahwa dirinya sudah tidak memiliki harapan di masa depan. Tindakan dinilai akan menyelesaikan semua masalah yang ada.
Penyebab bunuh diri tersebut seperti depresi yang tidak tertangani, dorongan impulsif (tindakan yang dilakukan berdasarkan dorongan hati), masalah kehidupan sosial, konsumsi alkohol dan obat - obatan, gangguan mental, pengalaman buruk yang memicu trauma, penyakit yang tak kunjung sembuh, ada anggota yang melakukan tindakan serupa.
Ditambahkannya, bila ada perasaan ingin bunuh diri bisa datang ke ahli agama atau ke psikolog untuk mengatasi persoalan yang tengah dihadapi.PR-08
No comments:
Post a Comment