Hal itu dikatakan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbar Sukarli melalui Kepala UPTD RSH, Drh Idham Fahmi menjawab wartawan di kantornya baru - baru ini.
Disebutkan, hingga 31 Oktober 2024 telah tercapai PAD sekitar Rp400 juta lebih. Diperkirakan jelang akhir tahun 2024, bisa mencapai target 100 persen.
Lebih jauh disebutkan, kucing masih dominan dilayani di RSH Sumbar tersebut dengan penyakit non infeksius (penyakit tak menular). Selanjutnya, baru diikuti jenis hewan lain seperti anjing.
Dikatakannya, rata- rata jumlah pasien yang berobat ke RSH Sumbar setiap tahunnya sebanyak 5.500 pasien. Bila dilihat dalam kunjungan pasien dalam sehari rata -rata mencapai 15 - 30 pasien.
Menurutnya pelayanan di RSH Sumbar, mulai dari pengobatan, rawat inap hingga pemeriksaan labor.
"Masyarakat sudah mulai meningkat kesadarannya dalam memeriksakan kesehatan hewan pemeliharaannya ke laboratorium RSH Sumbar," kata Idham Fahmi.
Pemeriksaan laboratorium tersebut banyak dilayani pada pemeriksaan darah dan rabies.
"Saat ini pemeriksaan Labor dari sampel darah hewan cukup banyak. Mulai melihat kondisi parasit yang ada pada hewan, hingga pemeriksaan kesehatan hewan secara umum. Begitu juga pemeriksaan rabies pada hewan," jelas Idham Fahmi.
Artinya, tingkat kesadaran masyarakat pemilik hewan pemeliharaan untuk memeriksakan kesehatan hewan pemeliharaannya tersebut semakin tinggi ke RSH Sumbar.
Ditambahkan, RSH juga melayani vaksin rabies. Dalam setahun rata - rata berkisar 300 - 400 ekor Hewan Pembawa Rabies (HPR) divaksin di RSH Sumbar yang didominasi oleh kucing. Sedangkan untuk jenis hewan anjing lebih banyak divaksin di Puskeswan kabupaten/kota di Sumbar.PR-08
No comments:
Post a Comment