
PAKISTAN.PR--- Pakistan merupakan pasar potensial bagi suku cadang
(spare parts) otomotif, dikarenakan meningkatnya kalangan menengah dan
kebijakan otomotif 2016 Pakistan yang merangsang pertumbuhan industri
otomotif di Pakistan. Dalam rangka menangkap peluang tersebut, Dubes RI
Islamabad, Iwan Suyudhie Amri, mengadakan working dinner dengan asosiasi
importir suku cadang otomotif Pakistan/ Pakistan Auto Spare Parts
Importers and Dealers Association (PASPIDA) di Pearl Continental Hotel
Lahore 8 April 2017.
Pertemuan dengan PASPIDA ini juga dimanfaatkan oleh Dubes RI untuk
menjaga (secure) peluang ekonomi pasar suku cadang otomotif Pakistan
sekaligus memperkuat jaringan kerja.
Dalam sambutannya, Ketua PASPIDA, Mr. Sheikh Abdul Jabbar menyampaikan
apresiasi kepada Dubes RI yang datang ke Lahore untuk bertemu dengan
pengurus inti PASPIDA.
"Kami berniat mengimpor spare parts dari Indonesia, dan memohon bantuan
Dubes untuk pengaturan rencana kunjungan ke Indonesia guna bertemu
dengan eksportir spare parts otomotif," ujar Abdul Jabbar.
Pengurus lainnya menyampaikan bahwa spare parts otomotif asal Indonesia
cukup diminati dan memiliki pasar yang baik di Pakistan sekalipun
menghadapi pesaing yang cukup berat dari negara lain seperti Jepang,
China, Thailand, dan India.
"Kami juga siap bekerja sama untuk memfasilitasi pameran produk spare
parts otomotif Indonesia di Pakistan untuk lebih mengenalkan produk
Indonesia kepada masyarakat bisnis Pakistan," sambung pengurus lainnya.
Menanggapi usulan tersebut, Dubes RI menyambut positif tawaran kerja
sama mempromosikan produk spare parts otomotif Indonesia di Pakistan.
"Kami akan atur pertemuan PASPIDA dengan asosiasi eksportir spare parts
otomotif Indonesia dalam waktu dekat," ujar Dubes. Diharapkan kunjungan
delegasi PASPIDA ke Indonesia dapat terlaksana sebelum masuk bulan puasa
tahun 2017.
Selain bertemu dengan PASPIDA, dalam kujungan ke Lahore, pada 10 April
2017 Dubes RI juga bertemu dengan para importir produk Indonesia
lainnya, yaitu dari A.A. Foods (produk makanan); Kyber Traders (produk
kosmetika), Copier Zone (produk kertas), dan Shinwari (crockery/barang
pecah belah).
Pertemuan berlangsung hangat, Dubes RI memanfaatkanya selain untuk
menginformasikan potensi Trade Tourism and Investment (TTI) di
Indonesia, juga membahas peluang pengembangan kerja sama bisnis
Indonesia-Pakistan dan mengidentifikasi kendala perdagangan yang
dihadapi para importir serta solusi penyelesaiannya.
#Gan/Humas KJRI Pakistan
No comments:
Post a Comment