Jakarta, Pikiranrakyat News---
Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel (Persero), Purwono Widodo mengatakan bahwa industri baja di Indonesia perlu belajar akan industri baja di Vietnam. Sebab, permintaan atau demand baja di Vietnam saat ini lebih tinggi ketimbang Indonesia.
"Empat tahun terakhir demand baja kita stuck di angka 12 juta ton. Sekarang, Vietnam paling tinggi di ASEAN, demand bajanya lebih dari 20 juta ton," kata Purwono di Jakarta, Kamis (3/8).
Vietnam juga dikenal dengan sebutan "Little China", sebab negara yang dulu hanya ranking 5 di ASEAN, sekarang ranking 1 dalam hal demand baja.
Dengan fakta itu, pemerintah bersama dengan para pelaku industri baja seharusnya perlu berbenah. Sebab pada tahun ini diperkirakan demand baja Indonesia hanya 13 juta ton, jauh dari demand baja Vietnam.
"Saat ini konsumsi baja Indonesia masih rendah hanya 40-50 kilogram per kapita," kata dia.
Purwono optimistis bisa mengejar ketertinggalan demand baja Vietnam, sebab di balik demand yang masih kecil, masih ada peluang yang besar.
Namun, tak dapat dipungkiri hal tersebut bukanlah pekerjaan rumah yang mudah bagi pemerintah dan pelaku industri.#007/kompas.com
No comments:
Post a Comment