Depok, Pikiranrakyat News---
Pertengahan Juli 2017, sekelompok pelajar Indonesia meraih perak dalam kejuaraan dunia kontes robot bertajuk "Internasional First Global Challenge Olympic Robot Competition 2017" yang dilangsungkan di Washington DC, Amerika Serikat.
Mereka adalah para siswa Madrasah Aliyah (MA) Technonatura, yang beralamat di Jalan RTM Raya, Kelapa Dua, Depok.
Saat ditemui, Jumat (4/8/2017), seorang mentor para siswa yang mengikuti kontes robot, Agus Kurniawan, menceritakan sejarah berdirinya MA Technonatura.
MA Technonatura diketahui didirikan oleh Tras Rustamaji, seorang guru matematika yang juga merupakan programmer.
Madrasah yang didirikan pada 2004 itu awalnya adalah lembaga pendidikan berkonsep homeschooling.
"Dari 2004 sampai 2011 homeschooling. Belajarnya awalnya di masjid," kata Agus.
Karena homeschooling, Agus menyebut pola pembelajaran di MA Technonatura tidak sama seperti sekolah pada umumnya. Di tempat ini, para siswanya lebih banyak diajak terlibat dalam sebuah proyek bidang teknologi, sains, dan matematika.
"Lebih ditekankan pada STEP, science, technology, engineering, math," ujar Agus.
Pada 2012, Agus menyebut Kementerian Agama menawarkan MA Technonatura dilegalkan menjadi lembaga pendidikan resmi di bawah naungan Kemenag tapi diberi keleluasaan menerapakan sistem pembelajaran seperti saat masih berbentuk homeschooling.
"Kemenag melihat Technonatura sebagai madrasah yang unik. Kemudian Kemenag mengajak kami bergabung karena ada nama madrasahnya. Jadi secara legal institusi di bawah Kemenag," ujar Agus.
Data pengelola menyebutkan saat ini MA Technonatura memiliki 30 siswa, terdiri dari 15 siswa kelas X; enam siswa kelas XI; dan sembilan siswa kelas XII.
Adapun Internasional First Global Challenge Olympic Robot Competition 2017 berlangsung pada 16-18 Juli 2017. Dalam lomba yang diikuti 160 negara itu, para siswa MA Technonatura berhasil meraih peringkat kedua untuk kategori lomba rekayasa inovasi.#007/kompas.com
No comments:
Post a Comment