Jakarta, Pikiranrakyat News---
Gemerlap Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 baru saja usai. Bintang yang bersinar terang kali ini adalah Mitsubishi Xpander. Low multi purpose vehicle (LMPV) terbaru ini seperti meredupkan cahaya produk lain yang sudah ada sebelumnya.
"Desainnya bagus, mobilnya tinggi, dan buat wanita juga oke," demikian ungkapan Maurice, seorang pengunjung pameran asal Pantai Indah Kapuk, setelah mencoba LMPV (low multi purpose vehicle) terbaru, Mitsubishi Xpander, minggu lalu di arena pameran di kawasan Bumi Serpong Damai.
Keseriusan Mitsubishi menggarap pasar mobil penumpang di Indonesia dibuktikannya dengan menjadikan GIIAS sebagai ajang World Premiere Xpander. Di samping itu, untuk menunjang produksinya, Mitsubishi membangun pabrik baru di kawasan Cikarang, Jawa Barat.
Dan benar saja, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) kebanjiran order selepas merilis jagoan barunya dengan harga berkisar dari Rp 189 juta hingga Rp 245 jutaan. SPK (surat pemesanan kendaraan) yang dikantongi selama pameran mencapai 6.374 unit, dengan 5.281 unit di antaranya adalah Xpander. Angka ini hampir tiga kali lipat dibanding total order mereka di perhelatan yang sama tahun lalu.
Catatan gemilang itu bahkan jauh lebih banyak ketimbang LMPV pertama Honda yang lahir pada 2013. Saat PT Honda Prospect Motor memperkenalkan Mobilio di IIMS (Indonesia International Motor Show) 2013 silam, total pesanan yang tercatat untuk Mobilio hanya 2.508 unit.
Lantas bagaimana dengan Toyota Avanza yang selama ini merajai pasar LMPV dengan pangsa sekitar 40 persen? Menurut catatan yang diberikan Toyota Astra Motor, hingga Jumat (18/8) Avanza hanya terjual 1.863 unit di pameran tersebut. Angka yang sangat jauh tertinggal dengan Xpander. Meledaknya pesanan Xpander pada saat launching bisa menjadi sinyal bagi Toyota untuk bersiaga. Jika melihat target produksi Avanza tahun ini yang mencapai 120 ribu unit, maka sebetulnya Toyota masih bisa bersikap tenang-tenang saja, mengingat target Xpander hanya produksi sekitar 60 ribu.
Hal yang lain adalah, Avanza pernah mengalami kondisi yang "mirip" pada 2014 saat Honda Mobilio hadir. Kala itu Honda Mobilio sanggup mencatatkan penjualan 79.288 unit. Sedangkan Toyota Avanza turun drastis dari angka tertinggi yang pernah diraih, yakni 213.458 unit di tahun 2013, menjadi 162.070 unit di 2014. Dan sejarah akhirnya juga mencatat, Mobilio hingga kini belum mampu menggeser dominasi Avanza.
Namun, terlepas dari kehadiran Xpander, yang secara langsung bisa menjadi ancaman buat Avanza, segmen LMPV memang mulai sangat ketat. Selain Xpander, perusahaan otomotif asal Cina juga menantang Avanza dengan menawarkan harga yang murah. Wuling Confero mulai mengusik konsumen LMPV yang memang sangat sensitif dengan harga jual mobil. Harga yang ditawarkan Wuling bukanlah harga promosi, tapi sudah fix. Timbul pertanyaan bagaimana Confero bisa semurah itu?
Biar menyengat pasar dan langsung diterima besaran umum kantong konsumen, Wuling Confero sangat murah. Harganya mulai antara Rp 128,8 - 165,9 juta. Angka yang sangat jauh berbeda dengan kebanyakan LMPV. Menurut Presiden Direktur Wuling Motors, Xu Feiyun, salah satu faktor murahnya harga Confero adalah desainnya yang tidak berubah dari negeri asalnya. "Desain untuk model tersebut sudah lama. Menggunakan desain yang sama dari Cina," terang Feiyun kepada Liputan6.com.
Faktor selanjutnya adalah lokalisasi dengan menggandeng perusahaan dalam negeri. "Kami cari pemasok lokal untuk menyediakan suku cadang untuk kami. Saat ini sudah 56 persen (kandungan lokalnya). Supplier lokal membantu kami menurunkan biaya produksi mobil," jelasnya.
Lebih lanjut Feiyun mengatakan, hal lain yang mendukung rendahnya harga produk Wuling adalah manufacturing. Kesamaan teknologi yang digunakan membuat produksi mobil Wuling menjadi lebih mudah. "Dari segi link, supaya bisa menghemat biaya produksi," lanjutnya.#007/liputan6.com
No comments:
Post a Comment