Padang, Pikiranrakyat News---
Sebagai daerah rawan gempa, bangunan di Kota Padang harus diperkuat. Pemko Padang tak henti-hentinya mengedukasi semua pihak dan masyarakat tentang rumah yang aman atau ramah terhadap gempa tersebut.
Salah satunya melalui Seminar dan workshop teknologi Polypropylyne Band Mesh (PPBM) atau teknologi rumah antigempa PPBM di Padang, Kamis (10/8) yang dilaksanakan Pemko Padang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Walikota Padang melalui Asisten III, Didi Aryadi. Disebutkannya, Padang adalah kota besar yang padat penduduknya sehingga keberadaan rumah ramah gempa sangat dibutuhkan.
Namun, belum semua warga mengetahui dan memahaminya sehingga sosialisasi dan edukasi untuk warga Kota Padang sangat diperlukan.
"Warga Kota Padang harus menerima edukasi dan memberikan keyakinan, namun harus ditingkatkan kewaspadaan untuk menghadapi berbagai bencana alam baik gempa bumi, banjir dan tanah longsor,"ujarnya.
Kepala BPBD Kota Padang, Edi Hasymi mengatakan, teknologi PPBM rumah antigempa itu dibentuk dari tali pipi dan disusun membentuk Mesh. Kemudian dihubungkan membentuk persegi dengan solder.
Selanjutnya ditempel pada dinding batu bata dan disambungkan satu sama lain, hingga membungkus setiap dinding. Lalu dinding ditambal kembali dengan semen.
Dijelaskan, alasan dinding dibungkus dengan Mesh itu karena kematian atau luka akibat gempa umumnya disebabkan oleh reruntuhan dinding rumah. Jika Mesh dibungkus pada dinding, maka mencegah dinding berjatuhan saat gempa.
Teknologi ini memperkuat seluruh dinding saling dikaitkan, rata-rata rumah di Indonesia terbuat dari batu bata, yang membunuh itu batanya, bagaimana tertimpa reruntuhan.
Ia mengatakan, biaya yang digunakan untuk pembuatan Mesh sangatlah murah. Disebut, satu rol tali pipi harganya cuma Rp180 ribu, untuk satu rol bisa membuat tiga hingga empat Mesh.
Selanjut Ketua Pelaksana seminar dan Workshop Alber menjelaskan, banyak korban berjatuhan saat terjadi gempa bumi. Sebab, selama ini bangunan di buat sebagian besar kontruksinya tak tahan getaran gempa.
"Saat ini kita sangat perlu memviralkan serta memseminarkan teknologi PPBM untuk konstruksi rumah ramah gempa bagi masyarakat jasa konstruksi di Sumatera Barat, ujarnya.
Ditambahkan, peserta yang mengikuti seminar dan workshop terdiri dari perguruan tinggi, tokoh masyarakat dan dari unsur pemerintah.#007
No comments:
Post a Comment