Kuala Lumpur, Pikiranrakyatnews.com--
Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai penjahat. Mahathir mengingatkan, keputusan Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel akan memicu terorisme.
"Hari ini kita punya seorang pengganggu internasional. Trump, carilah seseorang yang seukuranmu. Ini (soal Yerusalem) hanya akan membangkitkan kemarahan umat muslim," cetus Mahathir di depan para demonstran yang berkumpul di luar Kedutaan Besar AS di Kuala Lumpur untuk memprotes keputusan Trump soal Yerusalem.
"Kita harus menggunakan seluruh kekuatan kita untuk melawan penjahat ini yang menjadi Presiden Amerika Serikat," imbuh ketua koalisi oposisi Malaysia itu seperti dilansir kantor berita Reuters.
Mahathir juga mengajak seluruh negara muslim untuk memutuskan hubungan dengan Israel. Mahathir pun mengatakan, keputusan Trump tersebut "akan menyebabkan apa yang dinamakan terorisme."
Sementara itu, Muhyiddin Yassin, pemimpin oposisi lainnya, menyerukan pemerintah Malaysia untuk tidak melanjutkan rencana investasi di AS.
Sebelumnya pada pekan lalu, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyerukan umat muslim di seluruh dunia untuk menentang pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Status Yerusalem selama ini merupakan salah satu isu penghalang bagi terciptanya perdamaian Israel-Palestina. Israel menganggap Yerusalem sebagai ibu kota abadinya yang tak terbagi dan ingin menempatkan semua kedutaan asing di kota suci bagi tiga agama: Islam, Kristen dan Yahudi tersebut. Di lain pihak, Palestina menginginkan Yerusalem timur sebagai ibu kota negaranya di masa mendatang.detik.com/001/pikiranrakyatnews.com
No comments:
Post a Comment