Padang, Pikiranrakyatnews.com---
KPU Kota Padang menargetkan 65 persen tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Kota Padang tahun ini, dari sekitar 56 persen pada pilkada sebelumnya.
Hal itu ditegaskan Ketua KPU Kota Padang M. Sawati menjawab Singgalang di Padang baru-baru ini. Target tersebut tak berapa beda dengan target nasional yang berkisar sekitar 65-68 persen.
Disebutkan M. Sawati, guna meningkatkan partisipasi pemilih tersebut KPU sudah menyiapkan berbagai program termasuk meningkatkan partisipasi dari pemilih pemula.
Tak hanya KPU Padang yang bergerak maksimal, namun juga PPK yang berada di kecamatan dan PPS yang berada di kelurahan. Lebih jauh disebutkan M. Sawati, hingga saat ini baru pasangan bakal calon yang dipastikan akan ditetapkan sebagai calon pasangan kepala daerah.
Sedangkan satu bakal calon pasangan dari jalur independen Syamsuar bersama wakilnya, belum bisa diterima dan sedang proses gugatan di Panwaslu.
"Kita masih menunggu hasil dari putusan Panwaslu. Bila putusan dari Panwaslu dinyatakan diterima dan diteruskan ke KPU tentu dilaksanakan sesuai dengan aturan yang ada. Begitu juga sebaliknya,"ujar M. Sawati.
Sosialisasi tersebut juga digencarkan melalui spanduk atau baliho yang telah disediakan ruang oleh Pemko Padang, termasuk di Bus Trans Padang. Termasuk sosialisasi ke keluarga-keluarga oleh PPK dan PPS.
Selanjutnya, untuk memberikan pemahaman politik dan meningkatkan tingkat partisipasi pemilih pemula maka KPU Kota Padang telah membentuk tim relawan yang memberikan sosialisasi ke SMA sederajat dan perguruan tinggi. Jumlah pemilih pemula ini sekitar 28 persen dari pemilih yang ada.
Tak hanya itu, juga mensinergikannya dengan pemilihan ketua osis dan Badan Eksekutif Mahasiswa. Para calon ketua, harus mensosialisasikan diri melalui visi misi dan gambar. Lalu, dilakukan pemungutan suara oleh pemilih.
Kemudian ditetapkan berdasarkan suara terbanyak pemenangnya.
"Konsep yang digunakan sama dengan Pilkada Kota Padang, sehingga belajar demokrasi pemilihan pemimpin dipraktekan dalam pemilihan ketua osis atau BEM tersebut. Dengan demikian, mereka tak hanya belajar tetapi bisa merasakan praktek langsung,"ujarnya.
Ditambahkan, M. Sawati pemutakhiran data ke masyarakat dimulai 20 Januari.PR-03
No comments:
Post a Comment