Padang, Pikiranrakyatnews.com--
Setiap Organisasi Perangkat Dearah (OPD) yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat harus menampilkan dalam bentuk visual (video) setiap literasi layanan masyarakatnyat. Itu sebagai bentuk dari smart city, sehingga masyarakat bisa cepat menangkap pesan atau isi yang terkandung didalam literasi tersebut.
Hal itu ditegaskan oleh nara sumber dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta, Andriari Grahitandaru saat penutupan bimbingan teknis penyusunan/review master plan smart city dan quick win program tahap IV di Balaikota Aia Pacah yang digelar oleh Dinas Kominfo Kota Padang, Jumat (2/2).
Disebutkan Andriari Grahitandaru, masyarakat saat ini cenderung agak malas membaca sehingga lebih suka memilih menonton video dalam menangkap atau menerima pesan dari pemerintah untuk memahami isi. Apalagi, saat ini dalam era digital android atau HP pintar sudah hampir dimiliki oleh semua orang.
Lebih jauh disebutkannya, selain itu juga masyarakat juga tertarik pada bentuk gambar karikatur dalam penyampaian pesan-pesan masyarakat tersebut.
Dikatakannya, bimtek I, II, III sudah dilaksanakan dan bimtek IV ini sifatnya penyempurnaan dari bimtek sebelumnya sehingga terwujud terbentuknya master plan smart city.
"Master plan smart city ini akan dimasukan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Padang sebagai dasar dan pelengkap yang tengah digodok oleh Walikota Padang,"ujarnya.
Menurutnya, master plan smart city Kota Padang ini brandingya Pariwisata dengan quick winnya perdagangan. Ini cukup unik dan berbeda dengan gerakan 100 smart city di Indonesia.
Pada tempat yang sama, Kepala Dinas Kominfo Kota Padang, Suardi mengatakan, Kota Padang semakin mempersiapkan diri menjadi smart city. Mulai dari telah membuat jaringan dan aplikasi yang terintegrasi pada semua OPD yang ada di Kota Padang. Begitu juga dengan puskesmas yang ada akan direncanakan jaringannya terintegrasi antara satu puskesmas dengan puskesmas lain dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Kemudian, SDM tenaga IT pun semakin disiapkan dengan diberikan pelatihan dan penambahan jumlah tenaga ahlinya. Itu sebagai bentuk keseriusan Pemko Padang dalam program smart city. Bukan itu saja, dari sisi landasan hukumnya pun disiapkan mulai dari Perwako hingga Perda.
Artinya, Pemko Padang sudah betul-betul siap menuju smart city tersebut. Lebih jauh disebutkan, hingga saat ini di Indonesia tercatat sebanyak 75 kabupaten/kota yang sudah menjadi kota Smart City. Kota Padang menjadi smart city pada tahun 2018 ini.
Dijelaskan Suardi, smart city tersebut adalah bagaimana menjadikan Padang sebagai kota pintar dalam berbagai aspek. Kota pintar dengan mengunakan teknologi terutama teknologi informasi.
Tentu muaranya smart city tersebut bagaimana terwujudnya warga Kota Padang yang sejahtera. Buku master plan tersebut akan dsiapkan hingga IV dan akan dipresentasikan ke pemerintah pusat untuk dinilai.
Peserta dari Bimtek ini semua perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pihak-pihak yang terkait.007
No comments:
Post a Comment