Padang, Pikiranrakyatnews.com--
Sistem informasi yang ada di lingkungan Pemko Padang terutama pada website masih diserang siber. Hal ini tentu membuat Pemko Padang melakukan antisipasi dengan membekali Aparatur Sipil Negara (ASN) mengelola website tersebut.
Beranjak dari itu, Dinas Kominfo Kota Padang melaksanakan kegiatan Asistensi Cyber Security Drill Test untuk lingkup lingkungan Pemko Padang.
"Hal tersebut dapat dilihat pada log analyzer yang menyajikan informasi jumlah serangan siber yang tersaji, dari IP address mana saja dan sebagainya," kata Kepala Diskominfo Kota Padang, Suardi saat membuka kegiatan Asistensi Cyber Security Drill Test untuk lingkup lingkungan Pemko Padang, Kamis (25/4).
Suardi mengatakan, kegiatan ini merupakan perwujudan dari responsivitas Pemerintah Kota terhadap tuntutan perubahan lingkungan untuk tata kelola pemerintahan yang semakin baik. Perubahan lingkungan itu, baik dalam bentuk perubahan nilai pada masyarakat dan para pemangku kepentingan yang semakin kritis.
"Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat telah memaksa kita juga harus melakukan sebuah perubahan. Pemerintah dituntut untuk dapat responsiv, berdaya tanggap tinggi, dan adaptif terhadap lingkungan yang sedemikian cepat berubah," ujarnya.
Ia mengatakan, informasi merupakan aset penting bagi suatu organisasi. Setiap organisasi memiliki informasi kritis atau sesnsitif atau rahasia yang menjadikannya salah satu sumber daya strategis bagi kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu, perlindungan terhadap informasi tersebut dari berbagai jenis ancaman yang dapat menyebabkan terjadinya kerugian-kerugian organisasi merupakan hal yang mutlak yang harus diperhatikan baik oleh segenap jajaran pemilik manajemen, maupun personil organisasi yang bersangkutan.
"Demikian pula informasi publik di lingkungan pemerintah daerah yang merupakan asset, perlu dikelola secara khusus untuk mencegah terjadinya kebocoran, baik sebagai akibat kelalaian sendiri maupun karena adanya ancaman pihak lain yang tidak memiliki otoritas untuk memanfaatkan informasi yang dapat berdampak pada keberlangsungan hidup bernegara, keutuhan dan ketentraman hidup masyarakat," sebutnya.
Pada tempat yang sama, Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik, Statistik dan Persandian Diskominfo Kota Padang, Swesti Fanloni mengatakan, beberapa kali website perangkat daerah dan satu aplikasi pernah diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Disebutkannya, Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan aparatur dalam melakukan respon insiden keamanan siber dalam bentuk simulasi penanggulangan dan pemulihan suatu insiden siber.
"Tujuannya, bagaimana nantinya seluruh lingkup OPD di Kota Padang mempunyai cara pandang dan rencana tindak yang sama dalam mendeteksi atau mengidentifikasi insiden siber. Serta bagaimana mitigasi sebuah insiden siber dan memulihkan kembali layanan yang terkena insiden siber," ujarnya.
Pada pelaksanaan kali ini, baru bisa dilaksanakan untuk pengelola website dan aplikasi 16 OPD yang ada di Kota Padang. Pihaknya langsung mendatangkan narasumber dari Kepala Subdit Penanggulangan dan Pemulihan Pemerintah Daerah Wilayah I, Badan Siber dan Sandi Negara.
"Selain itu, ada 3 narasumber lagi yang akan memberikan materi yang berbeda,"imbuhnya.PR-02
No comments:
Post a Comment