Padang, Pikiranrakyatnews.com--
Keberadaan koperasi di Sumbar cukup memberikan dampak multiplier effect terhadap pergerakan dan pertumbuhan ekonomi. Apalagi Sumbar tersebut sebagai daerah yang menghasilkan tokoh-tokoh koperasi nasional yang salah satunya bapak Koperasi Bung Hatta.
Tak heran jika penduduk Sumbar senang berusaha menggunakan modal usaha melalui pinjaman koperasi. Sebaliknya, jika sejumlah usaha koperasi ada yang gulung tikar maka dianggap pengurus dari usaha koperasi itu belum paham apa itu koperasi.
Penegasan itu diungkapkan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumbar Zirma Yusri pada wartawan PR di kantornya baru-baru ini usai menyelenggarakan kegiatan Simulasi Koperasi dengan masyarakat.
Disebutkan Zirma Yusri, pemerintah Provinsi Sumbar senantiasa memajukan usaha koperasi melalui dukungan pinjaman dana lewat perbankan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bukan dari dana KUR saja, namun juga pinjaman dari tokoh-tokoh masyarakat Sumbar yang berkantong tebal.
Kondisi demikian bisa dilihat pada Koperasi Al Hijrah di Kota Bukittinggi. Koperasi Al Hijrah ini dapat dana suport dari tokoh masyarakat Sumbar koperasi Al Hijrah tanpa dibebani bunga pinjaman bagi anggota koperasi Al Hijrah. Oleh sebab itu, Zirma mengajak semua pihak termasuk para tokoh masyarakat Sumbar bergandengan tangan membantu masyarakat lepas dari lilitan hutang rentenir.
Zirma Yusri mengisysratkan, lilitan rentenir itu tak obahnya seperti panu yang menempel di badan yang kelamaan makin melebar. Koperasi ini adalah salah satu solusi paling jitu atasi persoalan rentenir di tengah masyarakat. Dikatakannya, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumbar selalu mempunyai kegiatan di tengah masyarakat guna memberikan pemahaman pemberdayaan hidup berkoperasi.
Kegiatan program simulasi dengan masyarakat ini, adalah salah satu meningkatkan kesadaran serta pemahaman tentang koperasi tersebut.
"Masyarakat diharapkan membentuk kelompok simulasi koperasi sehingga mereka lebih mengerti serta memahami ilmu koprasi. Tak hanya itu mereka saling mengajak dan bertekad untuk membentuk usaha koperasi berbadan hukum,"ujar Zirma Yusri.
Dijelaskan, pada simulasi itu kelompok masyarakat saling memunculkan ide berguna bagi tumbuh kembangnya usaha moperasi dengan memanfaatkan usaha lingkungan seperti usaha pembibitan beragam tumbuhan bunga sekaitan dengan kemajuan usaha koperasi di Sumbar.
Pada tahun lalu pihak perbankan mampu mendorong usaha koperasi yang mampu menyerap penggunaan pinjaman. Tahun lalu terealisasi sebanyak Rp200 triliun lewat KUR. Hingga akhir tahun lalu, penyerapan anggaran usaha yang dikembangkan lewat koperasi mencapai Rp5,2 triliun. Penyerapan meningkat tujuh persen dibandingkan tahun lalu.
Ditambahkannya, Dinas Koperasi dan UMKM provinsi Sumbar akan bertegas terhadap 665 koperasi yang kurang dan tidak aktif. Koperasi yang aktif sampai tahun ini sebanyak 3624 unit di Sumbar.PR-Obral Chaniago.
No comments:
Post a Comment