Padang, Pikiranrakyatnews--
Senang saja umat muslim menyambut bulan Ramadhan, pintu surga sudah terbuka. Begitu besar rahmatnya bulan Ramadhan yang harus diraih. Apalagi dalam Ramadhan kali ini, sudah semakin membaik kondisi dalam pandemi covid-19.Hal itu dikatakan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar, Prof. Asasriwarni keapada wartawan Pikiranrakyatnews.my.id di Padang, Minggu (11/04/21). Disebutkannya, pada bulan Ramadhan tahun ini warga muslim khususnya di Kota Padang dan Sumatera Barat sudah bisa agak lega dengan bisa melaksanakan shalat tarawih dan witir berjemaah di masjid/mushala tempat mereka masing-masing.
Lebih jauh disebutkannya, ceramah tetap dilaksanakan namun waktunya saja yang dipersikat dan tetap mengikuti protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan dan mengatur jarak. Perlu disadari, berpuasa dan menjalankan ibadah lain di saat pandemi ini pahalanya pun jauh lebih besar dibandingkan situasi normal.
Bulan Ramadan memang menjadi bulan yang dinanti-nanti oleh umat Muslim karena berbagai keutamaan yang ditawarkannya. Tak hanya itu saja, terdapat 1 hari di dalam bulan suci Ramadan yang jika mampu mendapatkannya akan memperoleh pahala layaknya seribu bulan. Itulah malam lailatul qadar yang berada pada 10 hari terakhir Ramadan pada tanggal ganjil.
Dijelaskan Asasriwarni, berpuasa artinya menahan lapar dan dahaga sejak terbit fajar (subuh) hingga terbenam matahari (magrib).
Niat berpuasa bukan sekedar menahan lapar dan dahaga, namun juga mengendalikan hawa nafsu (nafsu amarah) dan panca indera ke arah yang positif. Menurut guru besar Universitas Islam Negeri Imam Bonjol (UIN) Imam Bonjol ini, Ramadhan terbagi pada tiga bagian.
Mulai dari 10 hari pertama diturunkan rahmat dan keberkahan dan pada 10 hari kedua diturunkan pengampunan terhadap dosa-dosa manusia. Namun, untuk dosa besar tetap pengampunannya dengan tobat nasuha.
Kemudian, pada 10 hari Ramadhan terakhir dihindarkannya manusia dari kesengsaraan dunia dan akhirat. Pada 10 hari terakhir pula turun malam laitaul qadar malam lebih baik dari seribu bulan.
"Kalau banyak manusia menyadari, bahwa bulan Ramadhan ini bulan banyak manfaat dan paling baik dari 12 bulan dalam setahun, maka sudah pasti setiap bulan tersebut diminta bulan Ramadhan,"ujar Asasriwarni.
Selain itu, pahala yang didapat pun berlipat ganda. Ibadah sunnah saja dilaksanakan pada Ramadhan ini sama dengan mengerjakan ibadah wajib. Lalu, ibadah wajib dilaksanakan maka pahalanya berlipat ganda 70 kali lipat.
Menurut Asasriwarni, ada 3 tipe manusia yang menjalankan ibadah puasa di Ramadhan. Mulai dari berpuasa hanya sekedar menahan lapar dan haus saja. Lalu, tipe yang kedua tak hanya menahan lapar dan haus saja namun juga menahan panca inderanya dari hal-hal yang merusak puasa.Kemudian tipe yang ketiga, mengerjakan semuanya ditambah dengan berzikir serta ibadah lainnya dan inilah yang terbaik.
Ditambahkannya, kebaikan Ramadhan itu diantaranya bulan diturunkannya Al-Quran, dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka, meningkatkan sabar dan ketaqwaan kepada Allah SWT, mendapat pahala yang berlipat ganda, di bulan Ramadan semua doa dikabulkan, membebaskan siksa neraka pada setiap malam bulan Ramadan, berpuasa di bulan Ramadan, pahalanya seperti berpuasa sepuluh bulan.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melaksanakan aktivitas berlimau pada tempat terbuka dan bercampur laki-laki dan perempuan. Bila itu terjadi malah memperbanyak dosa memasuki bulan Ramadhan.PR-07
No comments:
Post a Comment