Padang, Pikiranrakyatnews--
Tukang Minang segera gantikan kejayaan Tukang Jawa di Sumatera Barat. Sebab, secara bertahap para Tukang Minang memiliki sertifikat kompetensi dalam dunia jasa konstruksi. Secara bertahap para tukang itu dilatih dan ditingkatkan kompetensinya serta diberikan sertifikasi sebagai bentuk kemahiran yang dimilikinya.
Dalam tahun ini, tahap awal sebanyak 220 orang tukang Minang dilatih dan disertifikasi dan jumlah itu akan terus bertambah ke depannya.
Guna mewujudkan itu, Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Sumatera Barat bekerjasama dengan Balai Jasa Kontruksi Wilayah I Banda Aceh bersama Lembaga Pelatihan Keahlian Tenaga Kerja (LPKTK) Andalan Mitra Prestasi melaksanakan Sertifikasi Tukang program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) provinsi Sumatera Barat di BLK Padang, Senin (14/6).
Kegiatan itu dibuka oleh Balai Jasa Kontruksi Wilayah I Banda Aceh yang diwakili Kepala Seksi Pelaksanaan Farah Julana. Menurutnya, sertifikasi tukang ini sangat penting dalam dunia jasa konstruksi.
Disebutkannya, manfaat dan tujuan dari adanya sertifikat ini salah satunya yakni memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan Jasa Konstruksi untuk mewujudkan struktur usaha yang kukuh, andal, berdaya saing tinggi, dan hasil Jasa Konstruksi yang berkualitas. Selain itu juga mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang jasa konstruksi, serta Menciptakan integrasi nilai tambah dari seluruh tahapan penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
"Kompetensi ini memang harus dilaksanakan untuk membentuk tenaga terampil dan memiliki legalitas, secara tidak langsung bisa meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja terampil, bahkan sangat pentingnya sertifikasi di level tenaga ahli dan tenaga terampil,"ujar Farah Julana.
Sertifikasi tukang ini juga menindaklanjuti Undang-Undang No 2 Tahun 2017 Pasal 70 ayat 1 tentang Jasa Konstruksi menyatakan Setiap Tenaga kerja yang bekerja di bidang jasa konstruksi wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja dan setiap pengguna jasa dan /atau Penyedia Jasa wajib mempekerjakan tenaga kerja konstruksi yang memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja.
Selanjutnya, Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Sumatera Barat diwakili Kepala Seksi Pelaksana, Edi Rahmat mengatakan, Sertifikasi Tukang merupakan bukti keseriusan Pemerintah Indonesia di dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja rakyatnya terutama yang bekerja di bidang jasa konstruksi.
Dia berharap para peserta yang hadir dapat serius di dalam mengikuti rangkaian acara yang dibuat serta dapat mengaplikasikan pengetahuan-pengetahuan tentang konstruksi yang diperolehnya dalam setiap kegiatan konstruksi yang menjadi tempat dirinya bekerja.
Rangkaian acara Sertifikasi Tukang Kotaku dimulai dengan pembekalan peserta tentang pentingnya penerapan disiplin dalam setiap pelaksanaan pekerjaan. Sebab, kedisiplinan merupakan persoalan serius yang sering terjadi dalam setiap pelaksanaan konstruksi di Indonesia. Sertifikat yang diperoleh nantinyaharus mampu dipertanggung jawabkan oleh peserta terutama dalam pelaksanaan pekerjaan.
Pada tempat yang sama, pimpinan pelaksana kegiatan dari Lembaga Pelatihan Keahlian Tenaga Kerja (LPKTK) Andalan Mitra Prestasi, Tafyani Kasim mengatakan, peserta sertifikasi tukang sebanyak 54 orang tahap awal ini yang berasal dari Kota Padang, Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman.
Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari yang digelar Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Sumatera Barat bekerjasama dengan Balai Jasa Kontruksi Wilayah I Banda Aceh bersama Lembaga Pelatihan Keahlian Tenaga Kerja (LPKTK) Andalan Mitra Prestasi. Instrukturnya juga dari Fakultas Teknik Universitas Andalas (Unand).
Selanjutnya, pelaksanaan sertifikasi tukang juga dilaksanakan di Kabupaten dan Kota Solok pada minggu depan. Setelah itu dilanjutkan untuk wilayah, Sijunjung, Dharmasraya dan Sawahlunto yang dilaksanakan di BLK Sawahlunto yang total keseluruhannya 220 tukang se Sumbar.
Tujuannya, agar para tukang tersebut nantinya memiliki standarisasi kompetensi nantiya yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan dari tukang tersebut.
"Kita menginginkan tukang-tukang di Sumbar itu mahir di bidangnya dan diakui dengan sertifikat kompetensi tersebut. Tak hanya itu, dengan sertikat kompetensi tukang tersebut mereka bisa bekerja di luar negeri dan gaji yang cukup besar ,"kata Tafyani Kasim.
Ditambahkannya, para tukang itu tak hanya mahir bidangnya namun juga memiliki etos dan budaya kerja yang baik. Jadi, tukang di Sumatera Barat harus menjadi tuan di rumah sendiri dan penguna jasa tukang tak lagi mencari tukan dari Jawa.PR-07
No comments:
Post a Comment