Sebanyak 34 karya seni rupa kaligrafi 4 orang maestro perupa daerah ini dipamerkan di Galeri Taman Budaya Sumbar. Pameran kaligrafi itu dengan tema ekspresi religius yang berlangsung hampir satu minggu, 15-20 September.
Kepala Dinas Kebudyaan Sumbar, Hj. Gemala Ranti usai membuka pameran tersebut, Rabu (15/9/2021) mengatakan, di Sumbar cukup banyak perupa kaligrafi, namun yang ditampilkan ini adalah yang terbaik dan sudah cukup lama berkecimpung dalam seni lukis kaligrafi.
Disebutkannya, 4 orang maestro perupa yang ditampilkan karya-karyanya dalam pameran ini seperti Amir Syarif, Amy Datuak Gadang, Irhash A. Samad dan Ade Setiawan.
Lebih jauh disebutkan Gemala Ranti, Taman Budaya memiliki jadwal yang rutin dilaksanakannya pameran seni rupa. Kali ini, diangkat hasil karya seni rupa kaligrafi. Para pengunjung tak hanya bisa menikmati hasil karya perupa tersebut namun bisa memilikinya dengan harga yang sudah tertera.
"Melalui pameran seni rupa ini juga lebih meningkatkan kesejahteraan ekonomi para perupa. Sebab, pada pameran ini terjadi tranksai jual beli lukisan,"ujar Gemala Ranti.
Taman Budaya juga mengundang banyak pihak untuk mengunjungi pameran ini, supaya seni rupa kaligrafi bisa lebih hidup lagi di Sumbar dan kesejahteraan ekonomi perupa bisa semakin baik.
Dikatakan Gemala Ranti, seni rupa kaligrafi menduduki posisi yang penting karena menunjukkan seni budaya Islam. Pameran pertama seni rupa kaligrafi ini saat MTQ Nasional tahun 1979 di Semarang Jawa Tengah. Lalu, dilanjutkan pada muktamar pertama media massa Islam sedunia tahun 1980 di Senayan Jakarta. Kemudian berjalan pameran rutin dilaksanakan pada pagelaran MTQ nasional pada setiap daerah yang digilir di Indonesia, termasuk MTQ ke-13 di Sumbar pada tahun 1983.
Dijelaskannya,karya Amir Syarif tak hanya memiliki daya pukau dan ganggu yang kuat namun juga disertai kesungguhan dalam kolaborasi goresan setiap jengkal tarikan garis dan warna yang dihasilkannya ke permukaan kanvas yang penuh dengan ritme dan pernak pernik.
Lalu, karya Amir Syarif juga memiliki ornamentik yang memperkuat intensitas kekaryaannya dengan pendalaman spritual dan intelektualnya terhadap nilai-nilai Islam disetiap karya yang dihasilkan.
Sedangkan karya lukisan Irhas A. shamed, Amy Datuak Gadang dan Ade Setiawan pemunculannya di tengah-tengah publik mampu menyentakan mata banyak orang.Melukis bagi mereka lebih didasari pada kulturalnya dengan menempatkan kaligrafi sebagai pilihan.PR-09
No comments:
Post a Comment