Solok, Pikiranrakyatnews.my.id - Masyarakat dan para perantau asal Kabupaten Solok mengharapkan kisruh atau perselisihan antara Bupati Solok H. Epyardi Asda dengan Ketua DPRD Kabupaten Solok segera diakhiri.
"Dalam satu bulan terakhir ini Kabupaten Solok viral di Nasional. Bukan karena prestasi, namun karena kondisi para pemimpinnya yang selalu bikin sensasi serta bertengkar," ujar Ketua Aliansi Mahasiswa Solok (AMS) Anggra Islami Dasya, Minggu (12/9).
Pihaknya berharap agar kisruh dan sengketa antara Bupati Solok dan Ketua DPRD bisa segera diakhiri.
"Kalau begini terus yang dirugikan jelas masyarakat Kabupaten Solok. Mereka dipilih dan dipercaya menciptakan kedamaian di tengah-tengah masyarakat," papar Anggra.
Harapan yang sama juga disampaikan Sekjen Solok Saiyo Sakato, Eddie Moeras. Menurutnya perselisihan antara Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Solok secepatnya disudahi.
"Untuk apa ribut-ribut. Toh kalau ada itikad baik, setiap persoalan pasti ada jalan keluarnya," sebut Eddie Muras dalam diskusi di Grup Whatsapp Solok Saiyo Sakato.
Sementara, Ketua Perantau Kabupaten Solok Provinsi Riau, H. Faisal mengatakan, perselisihan antara Bupati dan Ketua DPRD sebaiknya segera dituntaskan.
"Yang rugi warga Kabupaten Solok, karena jelas pelayanan masyarakat akan terganggu karena para pemimpinnya tidak akur," sebutnya.
Sebagaimana diketahui, Bupati Solok H. Epyardi Asda dan Ketua DPRD Dodi Hendra saling lapor ke polisi terkait masalah dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Polda Sumbar sudah berupaya memediasi kedua belah pihak namun belum menemui hasil.
"Benar, kita sudah memanggil Bupati Epyardi Asda untuk memediasi dengan pelapor Ketua DPRD Solok, Dodi Hendra. Keduanya kita panggil untuk mediasi. Namun kalau tidak tercapai perdamaian maka kasusnya tentu akan berlanjut," tambah Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Stefanus Satake Bayu. (PR-02/kp)
No comments:
Post a Comment