Kakanmenag Kota Padang, H.Edy Oktafiandi selalu TPHI membantu mendorong jemaah haji lansia mengunakan kursi roda |
Padang, Pikiranrakyatnews.my.id
Menjadi petugas haji kloter atau Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) memang sangat berat. Selain komitmen yang kuat membantu sesama juga memiliki fisik yang sehat
Apalagi situasi saat ini, cuaca ekstrim dan banyak dari Jemaah Calon Haji (JCH) yang sudah berusia lanjut alias lansia.
Hal itu ditegaskan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Padang, H. Edy Oktafiandi yang juga salah satu TPHI Kota Padang kepada wartawan baru baru ini.
Disebutkannya, menjadi TPHI merupakan suatu kesempatan yang patut disyukuri bagi orang yang dapat tugas melayani tamu Allah tersebut.
Betapa tidak ,kesempatan sebagai petugas haji yang dilalui dengan seleksi yang sangat ketat serta bimtek yang diikuti selama 10 hari menjadi dambaan setiap orang termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag Kota Padang khususnya.
"Kesempatan sebagai petugas kloter sekaligus dapat melaksanakan ibadah umrah dan haji bersama dengan jamaah .
Peluang inilah yang membuat setiap mereka memilki kompetensi terus mengikuti seleksi yang pada akhirnya ketentuan Allah SWT juga akan berlaku,"ujar Edy Oktafiandi.
Dikatakannya, menjadi petugas haji saat ini sangatlah ditantang dan dituntut kesungguhan, kemampuan, ketelatenan dan kesabaran dalam mengurus jamaah yang lebih dua pertiganya merupakan jamaah lansia dan memiliki resiko tinggi (resti).
Dijelaskannya, perjalanan haji sangat melelahkan baik penerbangan dari tanah air ke Madinah dengan waktu 8,4 jam serta cuaca yang sangat panas 42 derjat celcius membuat jemaah haji kelelahan.
Bahkan ada jamaah yang sejak dari tanah air memiliki sudah miliki potensi sakit sesampai di Madinah bertambah sakit seperti hipertensi, diabetes, stroke demensia dan lainnya.
Semuanya itu harus dilakukan oleh petugas kloter kondisi yang sulit itu petugas harus mencari solusi penanganan seperti pendamping lansia dari jamaah. Sebab, memang tahun ini tidak ada porsi pendamping lansia , mencari kursi roda dan jamaah yang teresat.
Belum lagi memenuhi keinginan jamaah terhadap layanan akomodasi transportasi serta konsumsi yang harus disikapi dengan bijak
Menurut Edy Oktafiandi, tantangan ini menuntut petugas kloter harus mampu mengelolanya dengan melakukan komunikasi , koordonasi dan kolaborasi diantara petugas dan sesama jamaah.
Malah dalam kondisi tertentu petugas kloter harus maju tampil langsung memberikan bantuan pada jamaah .
Ditambahkan, pembinaan jamaah harus dilakukan secara kontiniu melalui petugas kloter dan para tokoh masyarakat yang ada dalam kloter.PR-09
No comments:
Post a Comment