![]() |
Dokter hewan melakukan pengobatan terhadap seekor kucing di RSH Sumbar |
Padang, Pikiranrakyatnews.my.id-
Kesadaran masyarakat pemilik hewan pemeliharaan untuk memeriksakan kesehatan hewan pemeliharaannya tersebut semakin membaik.
Dalam sehari rata - rata sebanyak 15 - 30 hewan yang dibawa berobat ke UPTD Rumah Sakit Hewan (RSH) Sumbar.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbar, Sukarli didampingi Kepala UPTD RSH Sumbar, Idham Fahmi kepada Singgalang baru - baru ini.
Disebutkannya, dari sejumlah hewan peliharaan pasien itu, paling banyak yang menjadi pasien adalah jenis kucing.
Lebih jauh disebutkan, sejak tahun 2024 lalu, tak ada lagi pemungutan retribusi karcis pendaftaran sebesar Rp5000.
Dikatakannya, retribusi yang dipungut saat ini untuk biaya pemeriksaan dan pengobatan. Lalu ditambah dengan objek retribusi baru untuk rehap medik.
"Setelah retribusi karcis pendaftaran dihilangkan namun diganti dengan objek retribusi baru berupa rehap medik sebagai perwujudan Perda Retribusi Pemprov Sumbar yang baru," jelas Sukarli.
Lalu, Idham Fahmi menjelaskan, saat ini pemeriksaan Labor dari sampel darah hewan cukup banyak. Mulai melihat kondisi parasit yang ada pada hewan, hingga pemeriksaan kesehatan hewan secara umum. Begitu juga pemeriksaan rabies pada hewan.
Dijelaskan, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk RSH Sumbar tahun ini sebesar Rp460 juta. Diyakini, target tersebut bisa tercapai dengan sejalan peningkatan pelayanan ke masyarakat.
Menurutnya, RSH Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar semakin berbenah diri. Jika tak ada aral melintang, pada tahun 2025 mendatang akan berubah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Saat ini sudah tahap pematangan persiapan menuju BLUD.
"Alhamdulillah, persiapan sudah dilakukan dan mudah - mudahan bisa terealisasi pada tahun 2025 mendatang,"kata Idham Fahmi.
Ditambahkannya, bila BLUD RSH Sumbar ini terwujud maka menjadi RSH yang pertama di Indonesia dalam bentuk BLUD.PR-08
No comments:
Post a Comment