Anggota DPR RI Rico Alviano melakukan kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B yang terletak di
Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, beberapa hari lalu.
PLTU Tanjung Jati merupakan salah satu instalasi pembangkit energi terbesar di Indonesia, dengan kapasitas terpasang total mencapai 2.640 MW yang terdiri atas
enam unit pembangkit. PLTU ini memegang peranan sentral dalam pemenuhan kebutuhan listrik nasional, khususnya sistem kelistrikan Jawa Bali, dan menjadi tulang punggung penyediaan energi bagi sektor industri, komersial, dan rumah tangga.
Rico Alviano, S.T Rajo Nan Sati Anggota DPR RI Fraksi PKB saat kunjungan kerja komisi XII DPR RI ke PLTU Tanjung Jati ini mendapat hal bermanfaat untuk kemajuan listrik.
"Salah satu terobosan yang telah diimplementasikan adalah penggunaan teknologi solar
power dryer yang berfungsi menurunkan kadar moisture pada batubara
sebelum pembakaran, sehingga meningkatkan daya kalor batubara,
menekan penggunaan batubara, dan menghemat biaya produksi listrik
hingga Rp97 juta per hari," Lanjut Rico.
Di sisi lain Rico Juga mengutarakan bahwa kemajuan teknologi dan efisiensi operasional ini tidak terlepas dari rangkaian persoalan sosial dan lingkungan yang masih terjadi,
khususnya di wilayah pesisir Jepara, tempat PLTU beroperasi.
"Tahun 2025 menandai peningkatan konflik antara aktivitas industri PLTU dan kehidupan
sosial ekonomi nelayan setempat. Aktivitas kapal angkut batubara PLTU
yang intens telah berdampak langsung terhadap kerusakan jaring nelayan,
penurunan hasil tangkapan, dan terhambatnya akses melaut. Pendangkalan
muara Sungai Ngelo serta abrasi yang diakibatkan oleh pembangunan
dermaga menyulitkan akses nelayan, memicu kecemasan, dan
menghadirkan resiko banjir di wilayah pesisir," jelas Politisi PKB Sumbar itu.
Di sisi dampak positif, PLTU Tanjung Jati turut menggerakkan roda
ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan kerja langsung dan tidak langsung, peningkatan pendapatan masyarakat, dan tumbuhnya UMKM pendukung sektor logistik serta konstruksi. Program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) juga dikembangkan untuk pemberdayaan masyarakat, peningkatan pendidikan dan kesehatan, serta pelestarian lingkungan hidup.(PR-Eko)
No comments:
Post a Comment