Padang, Pikiran Rakyat (PR)
Dari 193 kasus gizi buruk di Sumbar, sebanyak 29 kasus berada di Kota Padang. Dalam hal ini, Pemko Padang harus harus serius menyikapi dan mencarikan solusi.
Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Osman Ayub kepada PR baru-baru ini. Disebutkannya, Padang menjadi yang tertinggi dengan 29 kasus gizi buruk. Hal itu tidak bisa diabaikan karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
Dia meminta Dinas Kesehatan Kota Padang, serius menangani masalah tersebut dengan program-program pencegahan yang efektif, agar kasus yang sama tidak terulang kembali.
"Jika kasus gizi buruk masih terjadi, dapat diartikan bahwa pencegahan selama ini patut dipertanyakan," ujarnya.
Ia berharap ke depannya dinas terkait dapat menyikapi persoalan ini, karena permasalahan gizi buruk yang terjadi di suatu daerah menggambarkan masih kurangnya perhatian pemerintah dalam menekan kasus tersebut.
"Untuk sosialisasi ke depannya, diharapkan agar lebih diintensifkan. Agar orangtua dapat memahami pentingnya gizi bagi anak," katanya.
Presiden Indonesian Nutrition Association (INA) Luciana B Sutanto pernah mengatakan, orang tua perlu memahami pengetahuan gizi seimbang sehingga dapat mengaplikasikannya dalam pola makan keluarga setiap hari.
"Dengan demikian, anggota keluarga selalu memperoleh kecukupan asupan gizi yakni karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat dan air dengan komposisi berimbang," ujarnya.
Salah satu kunci makan sehat adalah makan bervariasi atau berganti-ganti jenis makanan untuk membantu melengkapi kebutuhan zat gizi.
"Untuk menjaga kesehatan, makan teratur dengan jadwal tiga kali makan utama (pagi, siang, malam) dan 2-3 kali selingan. Selain itu, konsumsi gula, garam dan minyak harus dibatasi,"ulasnya.007
No comments:
Post a Comment