Pariaman, Pikiranrakyat News---
Hujan yang disertai angin kencang sepanjang Senin (21/8) menyebabkan penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM)
Beberapa pesawat divert atau dialihkan pendaratannya ke bandara terdekat. Bahkan, bandara yang berada di Ketaping, Padang Pariaman tersebut sempat ditutup selama beberapa jam.
Humas PT Angkasa Pura II Cabang BIM, Fendrik Sondra yang dihubungi kemarin mengatakan, pada pukul 10.47 WIB dilaporkan kondisi di area BIM hujan deras disertai angin kencang dengan jarak pandang 250 meter dan kecepatan angin 09-13 knot. Melihat kondisi itu, pada pukul 11.02 WIB, maka diterbitkan NOTAM terkait visibility yang menjadi panduan bagi para airlines untuk pendaratan maupun tinggal landas.
“Pada pukul 11.40 WIB kami terbitkan kembali perpanjangan NOTAM dan bandara closed (ditutup) hingga pukul 13.00 WIB,” terangnya.
Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA148 dari Cengkareng yang hendak mendarat di BIM terpaksa divert ke Pekan Baru (PKU), karena cuaca pada saat itu (pukul 11.44 WIB) masih buruk.
Begitu juga dengan penerbangan haji Garuda Indonesia GA6315 yang hendak refuelling (mengisi bahan bakar-Red) di BIM terpaksa dialihkan ke Kuala Namu (KNO) di Sumatera Utara.
Selain itu, beberapa pesawat terpaksa holding atau berputar-putar menunggu waktu pendaratan yang tepat. Pesawat tersebut adalah Sriwijaya dengan nomor penerbangan SJ021 dan Batik Air ID6818. Namun, pada pukul 12.47 WIB, SJ021 landing (mendarat) dengan selamat setelah holding selama 30 menit di Teluk Bayur. Begitu juga dengan Batik Air.
Fendrik menyebutkan, NOTAM diterbitkan dengan tujuan untuk memberitahu kondisi terkini di bandara. Apabila ada pesawat yang tetap ingin berangkat secara prinsip tidak ada masalah. Namun, tentu saja tetap memperhatikan keselamatan, karena itu adalah yang utama dalam sebuah penerbangan.
Setelah sempat ditutup, BIM kembali bisa didarati. Pada pukul 15.00 WIB, meski di bandara tersebut cuaca masih berawan, namun jarak pandang dilaporkan 9 kilometer atau bagus untuk pendaratan. Pada pukul 15.50 WIB, GA148 yang divert ke PKU telah mendarat kembali ke BIM. Tapi tak bisa dihindari adalah GA149 mengalami keterlambatan lima jam. “Sejak pukul 15.00 WIB tadi, bandara sudah beroperasi normal kembali, meski di bandara cuaca berawan, tapi jarak pandang sudah bagus untuk pendaratan,” terangnya saat dihubungi sekitar pukul 17.00 WIB.
Cuaca di Sumbar sepanjang hari kemarin memang kurang bagus. Berdasarkan laporan BMKG Padang Pariaman pada pukul 17.10 WIB, masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di wilayah Agam, Pariaman, Pasaman Barat, Bukittinggi, Padang Panjang, Padang, Solok, Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Tanah Datar dan Limapuluh Kota. Bahkan, bisa meluas ke wilayah Pasaman, Solok Selatan, dan sekitarnya.007
No comments:
Post a Comment