Agam, Pikiranrakyatnews.com---
Pasca ditemukannya bunga Rafflesia di cagar alam Maninjau Jorong Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, beberapa waktu lalu, Camat Palembayan Ade Harlean, S.STP, M.S.i gelar pertemuan dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam.
Pertemuan itu juga dihadiri berbagai unsur masyarakat Nagarian Baringin. Acara itu digelar di kantor Wali Nagari Baringin.
Camat Palembayan Ade Herlean baru-baru ini menjelaskan, pasca ditemukan bunga Rafflesia di Marambuang, tentunya temuan tersebut merupakan potensi daerah itu sangat membanggakan dan akan menjadi suatu hal yang menjadikan wisatawan tertarik berkunjung ke daerah itu.
Marambuang, Nagari Baringin yang termasuk kedalam kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau itu termasuk wilayah Kecamatan Palembayan. Menurut camat sangat diperlukan upaya pemantauan intensif kedepannya guna menindaklanjuti temuan tumbuhan yang dilindungi tu.
Dalam pertemuan tersebut BKSDA Resor Agam juga memaparkan hasil pengamatan dan monitoring terhadap tumbuhan bunga Rafflesia yang telah dilakukan semenjak 17 Oktober 2017. Dari pengamatan dilakukan BKSDA itu berhasil ditemukan 8 tangkai bunga yang sudah mekar dan berjumlah 40 tangkai masih kuncup.
Jenisnya Rafflesia yang tumbuh di Marambuang itu adalah jenis raflesia tuan-mudae yang sebelum ditemukan didaerah ini hanya dapat ditemukan di Serawak Malaysia. Raflesia yang ditemukan di Marambuang ini diameter terbesar dengan diameter 107 cm.
Untuk mendukung kegiatan pengamatan ini, BKSDA Sumatera Barat juga mendatangkan ahli Rafflesia dari Universitas Bengkulu, Dr. Agus Susatya. Dr. Agus Susatya sudah menemukan 3 jenis spesies baru Rafflesia semenjak beberapa tahun lalu.
Camat Palembayan juga menyampaikan rencana tindak tindaklanjut hasil temuan bunga Rafflesia tersebut akan dilakukan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Agam dengan pihak BKSDA Sumatera Barat.
Ke depan akan disusun rencana pengembangan untuk mendukung keberadaan tumbuhan bunga langka tersebut. Menurut camat ada 3 opsi yang muncul dalam pertemuan tersebut, yaitu menjadikan lokasi jorong Marambuang itu sebagai Pusat Penelitian Rafflesia, Pusat Konservasi Rafflresia dan Pusat Informasi Rafflesia.
Camat juga menyebut, hasil pertemuan ini akan disampaikan kepada Bupati Agam guna untuk mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Agam. Sementara itu Wali Nagari Baringin Yulbahri Dt. Nan Kodoh menyatakan siap mendukung pengembangan bunga raflesia tumbuhan langka.
Dengan adanya pengembangan ke depannya tentu akan memberikan dampak dan pengaruh yang positif terhadap masyarakat sekitar daerah itu. Sebgai upaya pengamanan sementara terhadap lokasi tersebut, pemerintahan nagari akan segera menyusun peraturan nagari yang akan mendukung pengamanan dan pelestarian kawasan hutan cagar alam Maninjau itu sebagai habitat tumbuhan yang dilindungi, jelas camat.PR-07
No comments:
Post a Comment