Padang, Pikiranrakyatnews.com--
Alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Nurul Ikhlas Tanah Datar, meminta Kapolda Sumbar untuk mengambil alih penyidikan kasus penganiayaan yang menyebabkan tewasnya santi Rhobi Al Halim.
Permintaan tersebut disampaikan Haprizal Roji, koordinator aksi unjuk rasa alumni ponpes bersama keluarga korban di Mapolda Sumbar, Rabu (20/3). Setelah berorasi di depan Mapolda, Roji bersama beberapa orang temannya diajak untuk berdialog dengan pejabat Polda terkait.
Santri Pondok Pesantren Nurul Ikhlas, Rhobi Al Halim, (17) menjadi korban kekerasan antar sesama santri dan pada Senin (18/2) meninggal dunia sekitar pukul 06.00 WIB.
Menurut Roji, penyidikan kasus di Polres Padang Panjang lamban dan tidak ada kejelasan prosesnya. "Saya sudah tanyakan pada penyidiknya, tapi belum ada kejelasan," ujarnya. Sekaitan dengan itu, alumni ponpes bersama pihak keluarga berharap pada Kapolda, dalam hal ini Direktorat Reskrim Umum untuk mengambil alih penyidikan kasus tersebut.
Jika permintaan tersebut tidak ditangapi Polda, pihaknya akan menemui Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan melaporkan kinerja Polres Padang Panjang serta Polda Sumbar. "Jika tidak ditangapi, minggu depan kita berangkat ke Jakarta dan melaporkan pada Kapolri,"ujar Roji.
Sebelumnya Rhobi meninggal di RSUP M Djamil Padang setelah menjalani beberapa hari perawatan. Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M Djamil Padang, Gustafianof beberapa waktu lalu mengungkapkan korban dirawat selama delapan hari menjalani perawatan. Selama perawatan kondisinya semakin drastis hingga dinyatakan meninggal dunia oleh dokter yang menanganinya.
Kapolres Padang Panjang, AKBP Cepi Noval mengatakan pihaknya tetap melanjutkan penyelidikan kasus yang menghilangkan nyawa santri tersebut. "Terus kita sidik," ungkapnya. PR-06
No comments:
Post a Comment