Padang, Pikiranrakyatnews.com--
Ketika terjadi bencana alam, maka dibutuhkan paling awal data dari kerusakan untuk penangganan secepatnya. Beranjak dari itu, Pemko Padang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang sudah menyiapkan tim Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Dala Jitu Pasna) dalam kesiapsiagaan bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang, Dr. Edi Hasymi kepada wartawan seusai membuka pelatihan Dala Jitu Pasna di salah satu hotel di Kota Padang, Rabu (24/4) mengatakan, data tersebut sangat diperlukan untuk penangganan secepatnya dalam pasca bencana. Seperti berapa banyak korban jiwa dan luka-luka, bangunan yang rusak, jembatan putus, fasilitas umum dan jalan yang rusak.
Tim Dala Jitu Pasna ini yang turun ke lapangan untuk mendata langsung. Lalu, dari data itulah nantinya akan menjadi dasar untuk menyusun program atau kebijakan Pemko Padang untuk penangganakan pasca bencana secepatnya.
"Jadi ketika terjadinya bencana, kita memerlukan data tentang perbaikan. Jadi, proses rehab dan rekon tidak menunggu setelah penyelesaian, tetapi saat penyelesaian langsung diadakan rehab rekon," katanya.
Tim Dala Jitu Pasna ini dibentuk dari beberapa Organinasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Padang yang anggotanya tetap kendati nantinya berpindah tugas ke OPD lainnya. Guna meningkatkan keterampilan tim tersebut diberikan pelatihan kepada tim Jitu Pasna.
Kegiatan tahun ini merupakan pelaksanaan tahun ketiga semenjak dibentuk pada tahun 2017. Jadi setiap tahun tim ini dilatih agar keterampilan mereka selalu meningkat. Pelatihan kali ini BPBD Kota Padang mendatangkan pelatih dari salah satu lembaga di Yogyakarta, karena memang lembaga ini sudah terakreditasi dan memiliki kemampuan untuk bisa memberikan pelatihan kepada tim ini.
Penangganan secepatnya itu dari tim Dala Jitu Pasna pada tanggap darurat yang waktunya satu sampai dua bulan Pemerintah harus dapat segera memperbaiki akses penting seperti sekolah, jembatan dan lainnya secepat-cepatnya.
"Kemudian, ketika massa tanggap-darurat itu selesai, kita lanjutkan dengan massa rehab rekon. Data yang dikumpulkan oleh kawan-kawan ini akan menjadi dasar kita untuk membuatkan kebijakan perbaikan-perbaikan terutama untuk infrastruktur yang rusak karena bencana," ujarnya.
Edi Hasymi menambahkan, tim yang dibentuk ini sudah diinput dalam satu surat keputusan, yang akan menjadi tim selamanya dan tidak ada perubahan lagi. Jumlah tim Jitu Pasna ini sebanyak 35 orang.PR-05
No comments:
Post a Comment