Jakarta, Pikiranrakyatnews.com--
Menggunakan minyak goreng bekas masih menjadi kebiasaan sehari-hari. Biasanya minyak goreng bekas dipakai kembali biar lebih menghemat. Padahal, menggunakan minyak tersebut apalagi sudah sampai menghitam bisa picu berbagai penyakit.
Tim peneliti di Univeristy of Illinois, Urbana-Champaign menguji efek minyak goreng yang disalahgunakan secara termal atau istilah umum untuk minyak goreng yang telah dinaikkan ke suhu tinggi berulang kali di percobaan mereka. Secara spesifik, ilmuwan ingin melihat apakah penggunaan minyak goreng bekas berperan dalam pertumbuhan kanker payudara metastatik.
Studi ini menggunakan tikus sebagai bahan percobaan. Untuk melihat seberapa jauh perkembangan sel kanker, peneliti menyuntikkan sel kanker payudara 4T1 yang merupakan sel kanker yang dikenal cepat menyebar ke masing-masing tikus.
Dilansir dari Reader's Digest, tikus-tikus itu awalnya diberi diet rendah lemak selama satu minggu, kemudian sebagian dari kelompok diberi makan minyak kedelai segar selama 16 minggu, sementara yang lain diberi minyak goreng bekas.
Setelah itu, hasil menunjukkan tumor pada tikus yang diberi minyak bekas bermetastasis empat kali lebih banyak daripada yang diberi minyak segar. Yang juga mengkhawatirkan adalah adanya lebih banyak tumor paru-paru dalam kelompok penggunaan minyak goreng bekas.
"Penting untuk dicatat bahwa minyak goreng yang digunakan kembali tidak menyebabkan kanker payudara itu sendiri, tetapi memiliki efek pada penyebaran kanker yang ada," demikian dikutip situs tersebut.
Memanaskan minyak kembali secara berulang dapat mengubah komposisinya. Setelah dipanaskan, racun yang disebut acrolein, yang dikenal karena potensi karsinogeniknya, dilepaskan.
Seperti semua penelitian di bidang medis, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk pemahaman yang lebih baik tentang efek minyak goreng bekas pada kanker payudara. PR-05/detik.com
No comments:
Post a Comment