Mentawai, Pikiranrakyatnews.com
Kabupaten Mentawai terus melakukan sosialisasi bekerja keras Anti Stunting Gizi Buruk dan Peduli Anak. Anti Stunting ini juga menjadi salah satu dari 7 program sikerei.
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Mentawai Lahmuddin kepada wartawan Pikiranrakyatnews.com diruang kerjanya baru-baru ini. Disebutkan Lahmuddin,
sosialisasi tersebut dilakukan hingga ke pelosok supaya seluruh masyarakat Mentawai bisa memahami program tersebut.
Dijelaskannya, stunting adalah gagal-tumbuh anak-anak merupakan suatu fenomena atau gejala gunung es akibat gizi sehat tidak terpenuhi sejak pra kehamilan ibu dan selama kehamilan ibu khususnya. Oleh sebab itu harus selalu ada pantauan dan evaluasi berkala terukur dan terarah.
“Akar masalah stunting ialah tidak terpenuhi gizi sehat pra kehamilan dan selama kehamilan seorang ibu. Selama ini, masalah ini di Negara RI merupakan suatu gejala atau fenomena gunung es, iceberg phenomenon, akibat kurangnya monitoring dan evaluasi berkala yang ketat, terukur dan terarah. Akibat, program-program Pemerintah mungkin hanya menyentuh puncak dari fenomena itu, bukan akar masalahnya
Ditambahkannya, ada 5 program efektif mengatasi masalah stunting anak-anak di negara ini mulai dari pasokan gizi, foritifikasi makanan, posyandu antara lain mengatasi stunting, PHBS (Perilaku Hidup Bersih) berbasis keluarga (RT/RW), dan pelibatan seluruh stakholder per wilayah dalam program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).PR-Obral Chaniago/Sabar Hendra
No comments:
Post a Comment