Padang, Pikiranrakyatnews--
Pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak dalam kondisi covid-19 tersebut, dan perlu dicarikan solusinya. Universitas Tamansiswa Padang selaku perguruan tinggi di kota ini memiliki tanggung jawab moral untuk mencarikan solusinya.
Langkah yang diambil dengan menggelar Young Entrepreneur tentang pemulihan ekonomi kreatif dan pariwisata di tengah covid-19 secara webinar baru-baru ini. Keynote speaker pun, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, anggota dewan provinsi Desrio, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Jonaidy dan yang lainnya dimoderatori Renol F.Asdi baru-baru ini.
Ekonomi dunia dan Indonesia mengalami terjun bebas dalam Covid-19. Sektor pariwisata paling merasakan dampak tersebut, karena diberlakukannya lockdown di negara luar dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pariwisata dan ekonomi kreatif itu adalah peluang usaha yang sangat menjanjikan. Tak heran, 34 juta orang di Indonesia mengantungkan hidupnya pada bidang (Parekraf) tersebut dan 90 juta orang menikmati hasilnya yang bisa membuka peluang kerja didominasi kaum millenial.
Pada ekonomi kreatif tersebut, 41,5 persen pada bidang fashion dan 17 persen bidang kuliner. Pandemi covid-19 melahirkan model pariwisata dan ekonomi kreatif baru, sehingga harus dirubah cara atau mind set menyikapinya.
"Jadi tak ada kata menyerah dalam kondisi saat ini, pariwisata dan ekonomi kreatif harus bangkit. Peluang harus dijemput, tak boleh berdiam diri,"ujar Sandiaga Uno.
Dijelaskannya, pemerintah pusat memiliki program untuk memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif tersebut seperti bantuan stimulus ekonomi, sertifikasi, kebersihan lingkungan atau yang dikenal CHSE. Program sosio edukatif dengan membeli produk lokal.
Pemerintah juga mengembangkan desa wisata untuk menunjang membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif tersebut. Dikatakan menteri,dalam kondisi ekonomi yang terdampak covid-19 ini, tak boleh menunggu atau banyak berdiam diri. Peluang usaha atau bisnis tersebut harus dijemput.
Menurutnya, jangan takut gagal dalam mencari peluang usaha baru tersebut. Sebab, kegagalan demi kegagalan menjadi pengalaman serta guru sangat berharga untuk bangkit lagi mengembangkan bisnis tersebut.
Lalu, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Jonaidy mengatakan, saat ini Sumbar mengembangkan wisata dan produk lokal.
Para generasi milenial harus menjadi agen perubahan tersebut dengan terus menggali dan mengembangkan segudang kreatifitas yang dimiliki.
Kemudian, Rektor Unitas Padang, Sepris Yonaldi mengatakan, kendati dalam kondisi pandemi covid, mahasiswa Unitas Padang tetap didorong untuk berkreativitas terutama mengembangkan jiwa entreprenuer mereka, termasuk di pasar saham.
Pada tempat yang sama Dekan Fakultas Ekonomi Unitas Padang Yuni Candra mengatakan, upaya pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif sudah cukup baik dengan memberikan stimulus Rp3,3 triliun. Dari jumlah tersebut, 30 persen diberikan ke pemerintah daerah dan 70 persen kompesasi hotel dan restoran.
Tantangan industri kreatif dan pariwisata di masa pandemi covid-19, masuk pasar global, digitalisasi, mengembangkan kelebihan produknya sendiri, menjaga agar cashflownya stabil, berorientasi pada wisatawan domestik.
Ditambahkan, perlu dilakukan, digitalisasi produk UKM, destinasi new normal dengan konsep sustainable tourism lalu berorientasi pada wisatawan lokal.PR-007
No comments:
Post a Comment