Drh. Erinaldi
Padang, Pikiranrakyatnews--
Rumah Sakit Hewan (RSH) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat masih menjadi RSH rujukan untuk wilayah sumatera. Saat ini juga akan dikembangkan pembayaran secara elektronik atau non tunai. Di samping itu juga pengembangan terapi operasi dan terapi rawat inap.
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbar, Drh.Erinaldi kepada Pikiranrakyatnews di kantornya baru-baru ini.
Disebutkannya, dalam sehari ada sekitar 30 pasien hewan yang ditanggani oleh RSH tersebut dengan berbagai penyakit. Paling dominan pasien hewan yang ditanggani kucing dan anjing dengan penyakit flu.
Lebih jauh disebutkan, RSH Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat selalu melengkapi peralatan yang terbaru. Itu dilihat dari peralatan USG yang sudah 4 dimensi dan warna. Begitu juga dengan rontgen yang tak mengunakan film namun langsung bisa dicetak sendiri oleh pemilik hewan di kertas.
"Hasil rontgen hewan di RSH diberikan petugas kepada pemilik hewan melalui Android dan bisa dicetak sendiri. Artinya, hasil rontgen lebih canggih dan penghematan biaya,"ujar Erinaldi.
Dikatakan, Rumah Sakit Hewan (RSH) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat selalu meningkatkan pelayanan kesehatan hewan melalui peralatan yang canggih, sehingga mempertahankan RSH ini tetap menjadi terbaik di luar pulau Jawa.
Tak heran target Pendapatan Asli Daerah (PAD) RSH Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat setiap tahunnya Rp300 juta tercapai, bahkan kerapkali melebihi dari target tersebut.
Menurut Erinaldi, tak hanya peralatan canggih dan terbaru, RSH Dinas Peternakan dan Kesehatan Sumbar pun memiliki petugas medis yang profesional dan jumlahnya yang cukup sesuai kebutuhan.
Ditambahkan, selain itu, RSH ini pun juga sudah dilengkapi dengan ruang inap hewan yang jumlahnya mencapai 20 hewan. Ruang inap ini sangat penting bagi hewan yang perlu penangganan khusus.PR-07
No comments:
Post a Comment