Payakumbuh, Pikiranrakyatnews.my.id - Mengantisipasi berbagai persoalan terkait aliran kepercayaan dan mewujudkan Kota Payakumbuh aman, nyaman dan kondusif bagi pemeluk agama, Pemko Payakumbuh melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) mendorong partisipasi masyarakat dalam menumbuh kembangkan daya cegah tangkal dini segala bentuk kegiatan Penyalahgunaan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem).
Tujuannya, agar tercipta rasa aman di tengah-tengah masyarakat yang akan mendukung proses pelaksanaan pembangunan disegala bidang yang berdampak pada terwujudnya persatuan dan kesatuan ditengah masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Kesbangpol Kota Payakumbuh, Budhy D. Permana dihadapan peserta sosialisasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) yang digelar di aula SMA N 2 Payakumbuh, Rabu (8/9).
Kegiatan tersebut dihadiri puluhan peserta dari berbagai kelurahan yang merupakan perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat pemuda dan pemudi.
"Kita terus berupaya agar ketahanan diberbagai bidang, termasuk kerukunan umat beragama dan penghayatan kepercayaan di daerah berjalan dengan baik. Untuk itu kita mendorong peranan semua lapisan masyarakat agar ikut mengawasi Pakem, " sebutnya.
Budhy juga menambahkan, dengan deteksi dini yang dilakukan bersama masyarakat untuk mengawasi Pakem, diharapkan dapat mengantisipasi dampak buruk dan sejenisnya. Untuk itu pihaknya menghadirkan sejumlah nara sumber terkait.
"Mendukung upaya deteksi dini terhadap dampak buruk Pakem di tengah-tengah masyarakat kita menghadirkan nara sumber yang akan memberikan materi kepada puluhan peserta sosialisasi. Diantaranya, Walikota Payakumbuh, Kapolres Payakumbuh, AKBP. Alex Prawira, Kajari Payakumbuh yang diwakili Kasi Intel Kejaksaan Negeri Payakumbuh, Robby Prasetya serta Ketua MUI." tutupnya.
Di tempat yang sama Walikota Payakumbuh, Riza Falepi mengharapkan sosialisasi ini nantinya dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dalam pentingnya menjaga perdamaian, keamanan dan ketertiban guna kerukunan umat beragama yang hidup saling berdampingan.
"Upaya untuk membangkitkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk memberikan pengawasan terhadap kepercayaan yang dianut ditengah-tengah masyarakat harus terus dilakukan, sebab hal tersebut bukan saja tanggung jawab pemerintah namun juga tanggung jawab bersama," ucap walikota dua periode tersebut.
Mantan anggota DPD RI itu juga menambahkan, dari berbagai macam pengelompokan aliran aliran kepercayaan di masyarakat, sering ditemui kerawanan-kerawanan yang dapat menimbulkan suatu konflik. Dimana satu alirana atau ajaran cenderung membenarkan aliran atau pahamnya saja. (PR-02/kp)
No comments:
Post a Comment