Bukittinggi, Pikiranrakyatnews.my.id - Pasar Bawah yang merupakan salah satu ikon perekonomian Kota Bukittinggi dilalap si jago merah Sabtu dinihari (11/9) sekitar pukul 01. 45 WIB. Ratusan pedagang kehilangan tempat berjualan.
Sekretaris Dinas Kebakaran Kota Bukittinggi Susilo mengatakan petugas piket menerima laporan dari masyarakat kebakaran sekitar pukul 02.05 WIB dan langsung ditindaklanjuti dengan mengerahkan unit matra dan waterbus.
Sesampai di lapangan, api ternyata sudah membesar sehingga dikerahkan seluruh armada damkar milik Pemko Bukittinggi ditambah armada damkar Pemkab Agam dari Sektor Sungai Tanang dan Baso. Kepala Dinas Kebakaran Bukittinggi Martius Bayu turun langsung mengomandoi pemadaman yang melanda Pasar Bawah itu.
Dengan 8 armada, upaya pemadaman belum maksimal sehingga diminta bantuan dari daerah tetangga. Tak lama berdatangan armada damkar dari Kabupaten Limapuluh Kota, Payakumbuh, Pariaman, Padangpariaman, Solok, dan Tanahdatar.
Setidaknya ada 17 armada yang turut memadamkan kobaran api yang melalap Pasar Bawah. Akhirnya, korbaran api dapat dijinakkan oleh ratusan petugas damkar gabungan sekitar pukul 04.00 WIB.
“Untuk mengetahui sumber api, Inafis Polres Bukittinggi bersama Polda Sumbar sudah melakukan olah TKP dan kita masih menunggu hasil peneyeldikan pihak lepolisian. Sedangkan untuk kerugian masih dalam pendataan,” kata Susilo sembari menyebut tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut.
Namun perkiraan sementara, kerugian materil akibat kebakaran itu mencapai Rp2 miliar lebih. Untuk membantu pedagang korban kebakaran, Pemko Bukittinggi langsung mencari tempat sementara bagi pedagang yang terdampak.
Plt. Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Bukittinggi Isra Yonza memperkirakan sedikitnya 300 pedagang terdampak kebakaran itu. Hal ini didasarkan pada banyaknya pedagang harian yang berjulan di lokasi tersebut.
“Kebakaran itu menghanguskan los ikan kering, los telor, jalur penghubung, jalur hijau, gerbong satu, dan gerbong dua. Lokasi itu diperkirakan ditempati oleh 300 pedagang. Jadi kita hitung bukan berapa kiosnya, tapi berapa pedagangnya karena ada pedagang harian juga di sana,” ujar Isra Yonza yang juga Plt. Assisten I Setdako Bukittinggi itu.
Pihaknya mencoba mencarikan secepatnya tempat penampungan sementara bagi ratusan pedagang yang terdampak kebakaran itu.
Pemko Bukittinggi juga langsung melakukan rapat dengan pedagang beberapa jam setelah musibah terjadi. Rapat mendadak bersama Pj. Sekda Rismal Hadi itu turut dihadiri Wakapolres Bukittinggi Kompol Sukur Hendri Saputra dan sejumlah kabid di Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan. Rapat itu guna mencari solusi untuk membantu para pedagang agar dapat beraktivitas kembali.
"Ada dua opsi yang kita berikan. Pertama pedagang direlokasi sementara waktu dan lokasi yang terbakar dibangun kembali. Opsi kedua lokasi dibangun kembali dan pedagang menunggu sementara selama pembangunan yang diperkirakan pengerajaannya selama dua minggu," ujar Isra Yonza.
Menurutnya, pedagang memilih opsi kedua, yakni menunggu pembangunan setelah tim Inafis dari kepolisian bekerja.
“Jadi tidak ada tempat penampungan. Pedagang sepakat menunggu dan lokasi yang terbakar direhab pada bagian yang mengalami kerusakan,” pungkasnya.
WALIKOTA TINJAU LOKASI KEBAKARAN
Sepulangnya dari kunjungan kerja, Walikota Bukittinggi H. Erman Safar didampingi Pj. Sekda Rismal Hadi dan sejumlah kepala OPD serta pihak kepolisian langasung menijau lokasi kebakaran Pasar Bawah.
Wako Erman Safar mengungkapkan duka yang mendalam atas musibah yang menimpa pedagang Pasar Bawah.
"Kami atas nama pribadi dan atas nama pemerintah kota, mengungkapkan duka mendalam atas musibah ini. Kami dari pemko akan segera melakukan perbaikan, " jelasnya.
"Hasil mufakat antara pedagang dan pemerintah, pedagang sepakat menunggu lokasi tempat mereka berjualan diperbaiki. Kita akan bikin los semi permanen mengikuti los-los yang sudah ada," ungkap Wako Erman Safar.
Dari pantauan KORAN PADANG, Minggu (13/9), aktivitas berjualan terlihat normal di seputaran Pasar Bawah, kecuali lokasi kebakaran yang berada di tengah-tengah pasar menjadi pusat perhatian dan tontonan warga. (PR-02/kp)
No comments:
Post a Comment