Truk Bermuatan Semen Hantam Rumah Warga di Solok

Solok, pikiranrakyatnews.my.id - Diduga hilang kendali saat akan menyalip kendaraan lain, sebuah truk bermuatan semen menabrak rumah warga di kawasan Jalan Lintas Sumatera KM 18 Solok - Padang, tepatnya di Pasar Usang, Nagari Koto Gadang Guguak, Kabupaten Solok, Sabtu dinihari (29/1).

Rumah yang ditabrak adalah milik Yanuharli. Akibatnya, rumah korban mengalami rusak berat di bagian depan. Selain rumah, truk juga menghantam tiang kabel telepon. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa nahas yang terjadi sekitar pukul 02.30 WIB itu, namun kerugian ditaksir puluhan juta rupiah.

Kapolres SolokAKBP Apri Wibowo melalui Kasatlantas Iptu Feri Yuzaldi menerangkan, kecelakaan itu terjadi saat truk BA 8801 AF yang dikemudikan Toni (25 tahun) warga Muara Labuh, Solok Selatan melaju dari arah Kota Padang menuju Solok.

“Sesaat sebelum kejadian, truk itu mencoba mendahului kendaraan didepannya. Saat menambah kecepatan presneling, truk tiba-tiba hilang kendali. Sopir kemudian membanting steir ke arah kanan dan menabrak rumah warga,” ungkap Iptu Feri Yuzaldi.

Menurutnya, sopir truk selamat dalam kejadian itu karena berhasil melompat keluar sebelum truk itu menghantam rumah.

Usai kejadian, polisi yang mendatangi TKP kemudian mengamankan sopir truk untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Polisi juga melakukan mediasi antara sopir truk dan pemilik rumah. Dari hasil mediasi, pihak truk dan pemilik semen bersedia melakukan ganti rugi dengan memperbaiki kembali rumah yang rusak akibat dihantam truk. Kesepakatan mediasi itu dituangkan dalam sebuah surat.

Sekadar informasi, peristiwa truk menghantam rumah warga hampir setiap tahun terjadi di Koto GadangGuguak.Bulan November 2021 lalu, rumah milik Rafles yang hanya berjarak 100 meter dari lokasi kejadian sekarang juga hancur ditabrak truk semen.Tahun sebelumnya, sebuah truk yang mengalami rem blong juga menabrak dua buah rumah dan menewaskan satu orang pemilik rumah.

"Kami berharap agar mobil tua yang tidak layak pakai diarang beroperasi dan polisi serta DLLAJ harus ketat dalam melakukan pengawasan,"kata warga Koto Gadang Guguak, Rio (35 tahun). (PR-02/kp)