Israk Mikraj Momentum Tingkatkan Kualitas Pemahaman Shalat

Padang, Pikiranrakyatnews.my.id
Israk Mikraj Nabi Muhammad SAW 1443 H menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas pemahaman shalat, menegakkan kebenaran dan memerangi kemungkaran.

Hal itu ditegaskan Guru Besar UIN IB Padang dan juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar, Prof. Asasriwarni kepada wartawan, Senin (28/2/2021).

Disebutkannya, dalam hadis yg shahih pada mulanya shalat itu diwajibkan 50 kali akhirnya Nabi minta keringanan menjadi 5 kali setelah kembali dilangit keenam ketemu dengan Nabi Musa disarankan untuk dikurangi.

Lebih jauh disebutkan, shalat belum wajib kalau waktunya belum masuk dan juga shalat tak Shah kalau diluar waktunya kecuali shalat jamak. Selain itu juga diperhatikan dalam sisi kesucian atau thaharah sebelum berwuduk terlebih dahulu dan diawali dengan sunat wuduk dengan men cuci tangah sambil berdoa.

Dijelaskannya, menutup aurat bagi laki-laki kalau sudah tertutup pusar dan lutut shalat sudah Sah. Sedangkan wanita harus tertutup semuanya kecuali muka dan telapak tangan dan ini pulalah yg harus diaplikasikan pakaian wanita sehari hari.

"Kita bersyukur semenjak otonomi daerah pakaian anak SD sudah sama dg Ibtidaiyah anak SMP Sudah sama dg anak Tsanawiyah dan anak SMA/SMK sudah sama dg pakaian anak MAN,"ujar Asasriwarni.

Selain itu, dalam shalat itu yang perlu diperhatikan satu arah menghadap qiblat. Bila di luar kota Mekah namanya Jihatul Ka'bah dan bagi penduduk kota Mekah namanya 'Ainul Ka'bah. Kemudian, dalam shalat berjamaah perlu dicari imam yang Qori dan Hafiz dengan ilmu agamanya mumpuni. Di saat imam ada keliru bacaannya maka bisa ditegur oleh makmum dengan membaca kalimat Subhanallah dan tak boleh dengan kalimat selain itu.

"Ini yang kita aplikasikan dalam kehidupan sehari hari kalau ada teman kita yang keliru atau pimpinan kita yang salah maka harus ditegur secara baik dan bijaksana,"kata Asasriwarni.

Ditambahkan, dengan menjaga shalat maka mampu mencegah perbuatan mungkar. PR-09