Padang, Pikiranrakyatnews.my.id - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan menyiapkan rancangan peraturan daerah (ranperda) terkait penatausahaan komoditi gambir di Sumatera Barat. Salah satu poin penting dengan adanya regulasi tersebut adalah standarisasi harga gambir guna memberikan kepastian dan kestabilan harga komoditi unggulan Sumbar itu.
Hal itu dikatakan Gubernur Mahyeldi saat memberi arahan dalam rapat pertemuan antara para eksportir gambir asal India dengan asosiasi dan kelompok tani gambir, di antaranya dari Kabupaten Limapuluh Kota, di ruang rapat gedung Istana Komplek Gubernuran Sumbar, Senin malam (14/2).
Menurut Gubernur Mahyeldi, kata kunci untuk menjawab persoalan gambir adalah menjaga kualitas. Caranya melalui peran aktif pemerintah melalui dinas pertanian agar melakukan pembinaan untuk secara intensif dan mengevaluasi berbagai kekurangan.
"Kuncinya adalah kualitas yang harus diperbaiki. Selama ini dinas kurang perhatian. Oleh karena itu perlu pembinaan pada petani sekaligus evaluasi, mungkin peralatannya, mungkin pula pengetahuannya. Insya Allah kita akan siapkan ranperda sebagai dasar pengaturan gambir, termasuk penetapan harga dasar," kata Gubernur Mahyeldi.
Ditambahkannya, petani dan pengusaha saling membutuhkan. Hubungan saling menguntungkan harus menjadi dasar. Maka itu, gubernur mengapresiasi pertemuan tersebut.
"Petani dan pengusaha sudah mau datang dan duduk bersama seperti ini sudah merupakan wujud niat baik. Mari kita bangun semangat kebersamaan. Semoga petani ke depan lebih terorganisir dan hubungan dengan pengusaha semakin baik," kata Gubernur Mahyeldi.
Turut hadir dalam pertemuan itu Asisten II Setdaprov Sumbar Wardarusmen, Kepala Dinas Pertanian Syafrizal, Ketua Kadin Sumbar Ramal Saleh, perwakilan Asosiasi Petani Gambir Pesisir Selatan serta Forum Peduli Petani Gambir Kapur IX Kabupaten Limapuluh Kota.
Sebelumnya, salah seorang perwakilan eksportir gambir asal India, Rajes menyebut, pengusaha sangat siap membeli gambir produksi masyarakat dengan harga tinggi asal produknya bagus dan berkualitas.
"Soal harga harus dikontrol pemerintah daerah. Sebab, di dunia (gambir) hanya ada di Sumbar. Kita siap beli harga mahal, tapi kualitas harus dijaga karena banyak gambir yang dicampur tanah atau pupuk," kata Rajes.
"Soal harga harus dikontrol pemerintah daerah. Sebab, di dunia (gambir) hanya ada di Sumbar. Kita siap beli harga mahal, tapi kualitas harus dijaga karena banyak gambir yang dicampur tanah atau pupuk," kata Rajes.
Ketua Kadin Sumbar Ramal Saleh menambahkan, saat ini memang diperlukan pengolahan sedemikian rupa supaya standar gambir kualitas ekspor bisa terjaga, seperti halnya komoditi karet, sehingga harga jelas dan tidak fluktuatif. (PR-02/KP)
No comments:
Post a Comment