Anggota TP4 Padang Pariaman, Taufik sosialisasikan pengolahan pakan ayam pada salah satu Keltan di Kabupaten Padang Pariaman. |
Pariaman, Pikiranrakyatnews--
Kondisi demikian membuat para peternak yang tergabung dalam Kelompok Tani (Keltan) menjadi resah. Mereka takut dan kehilangan arah dalam memberdayakan dan mengembangbiakan ternak bantuan yang diberikan.
Hal itu diakui oleh salah seorang peternak Epi dari Keltan Talago Makmur, Kecamatan Nan Sabaris, Nagari Kuraitaji Kabupaten Padang Pariaman kepada wartawan baru-baru ini.
Keltan itu menerima bantuan ayam KUB untuk pengembangbiakan. Menurutnya, kehadiran TP4 sangat membantu dalam hal pembinaan terhadap bantuan ayam yang diberikan kepada keltannya.
Bantuan pendampingan itu dimulai dari penyiapan kandang, ayam bantuan didistribusikan, pengembangbiakan hingga persoalan pemasaran.
"Kami akan sangat miris mendapat kabar TP4 tak ada lagi pada tahun depan. Bila itu benar terjadi siapa yang akan membimbing kami. Lalu, kalau kami bertanya kemana lagi," kata Epi.
Dikatakan Epi, bila tak ada TP4 diyakini, bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi tak akan bisa dikembangkan secara baik.
Pada tempat terpisah, salah seorang anggota TP4 Padang Pariaman, Taufik Hidayat mengatakan, dia memang mendapatkan informasi TP4 pada tahun 2025 ditiadakan lagi.
"Tentu kondisi demikian, membuat kami para petugas TP4 merasa sedih. Tak hanya sedih pada nasib diri kami, juga sedih terhadap nasib para Keltan selama ini yang telah banyak dibantu. Mereka tentu kehilangan arah dalam pengembangan bantuan yang selama ini mendapatkan pendampingan,"kata Taufik.
Dikatakan Taufik, TP4 di Kabupaten Padang Pariaman wilayah kerjanya mencapai 17 kecamatan yang terdapat 40 Keltan. Dia sudah menjadi TP4 sejak tahun 2023. Kegiatan yang dilakukan Cek Petani Cek Lahan (CPCL), verifikasi, pendampingan pendistribusian ternak, obat, pakan dan alsintan, monitoring dan evaluasi.
Di samping itu, melaporkan perkembangan bantuan ternak yang diberikan ke Pemerintah Provinsi Sumbar. Kemudian, juga dicarikan solusi terhadap berbagai persoalan yang ditemui oleh anggota Keltan. Insentif TP4 selama ini hanya Rp3.081.000 setiap bulannya dengan wilayah kerja yang luas.
Hal yang sama juga dirasakan oleh anggota TP4 Padang dari Kota Padang, Ola Tri Wahyuni. Dia juga telah menjadi TP4 Padang selama 2 tahun yang wilayah kerja pada 11 kecamatan.
Selama ini yang telah dilakukan TP4 melakukan pendampingan tentang pakan, mengatur keuangan kelompok, mengedukasi kesehatan ternak, manajemen kandang.
"Selama ini, anggota TP4 Padang bekerja tak mengenal waktu. Tak jarang kami pulang dari lapangan pukul 24.00 WIB," imbuh Ola.
Ditambahkannya, semua anggota TP4 Padang adalah sarjana peternakan yang lebih memahami persoalan peternakan di lapangan.PR-02
No comments:
Post a Comment