Selama semester I Tahun 2025 telah tercapai realisasi pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Retribusi di UPTD Rumah Sakit Hewan (RSH) Sumbar sebesar 48 persen dari target Rp600 juta.
Diyakini pada semester II tahun 2025 ini bisa dikejar kekurangan tersebut dan bisa dicapai 100 persen target PAD tersebut.
Hal itu diakui Kepala UPTD RSH Sumbar, Drh Idham Fahmi menjawab wartawan di kantornya baru - baru ini.
Disebutkan, terjadinya penurunan tingkat kunjungan ke RSH Sumbar tersebut tak terlepas dari kondisi pergerakan ekonomi yang belum stabil.
Apalagi dengan kondisi ekonomi yang kurang stabil, hewan peliharaan bukan menjadi skala prioritas bagi pemiliknya.
"Hewan yang dirawat dan diobati di RSH Sumbar rata - rata hewan peliharaan dengan jenis kucing dan anjing," ujar Idham Fahmi.
Lebih jauh disebutkan, dari pelayanan yang diberikan kepada pasien, kucing masih menjadi paling banyak dilayani atau mencapai 95 persen.
Menurutnya, dalam setahun di laboratorium kesehatan hewan lebih dari 2.000 sampel yang diperiksa.
"Saat ini, sudah terjadi peningkatan kesadaran masyarakat yang memeriksakan hewan peliharaannya sekaligus cek labor. Lalu, cukup banyak klinik - klinik swasta yang memeriksakan pasiennya ke laboratorium RSH Sumbar,"ujar Idham Fahmi.
Selain itu RSH Sumbar melayani rawat inap hewan dengan jumlah terdapat sebanyak 24 rawat inap untuk pasien.
Ditambahkannya, pasien yang banyak rawat inap adalah pasien non infeksius seperti infeksi pada saluran pengeluaran atau saluran pernafasan. Lalu, pasien pasca operasi juga banyak rawat inap di RSH Sumbar tersebut.PR-09
No comments:
Post a Comment