2 Emas Raib, Aksi Hipnotis Kembali Makan Korban Baru di Batang Kapas Pesisir Selatan - Pikiran Rakyat News

Breaking

Monday, October 27, 2025

2 Emas Raib, Aksi Hipnotis Kembali Makan Korban Baru di Batang Kapas Pesisir Selatan

Pelaku Hipnotis Rian

Pesisir Selatan, Pikiranrakyatnews.my.id

Warga Pesisir Selatan bernama Yumaida Roza (53) mengaku menjadi korban hipnotis oleh orang yang baru ia kenal. Peristiwa itu terjadi di rumahnya di Bukit Pulai, Kampung Jalamu, Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, pada Kamis (23/10) sekitar pukul 14.00 WIB.


Kapolsek Batang Kapas, Iptu Borti Rovendra kepada wartawan baru-baru ini mengatakan, kejadian tersebut berdasarkan laporan Yumaida. Siang itu seorang pria yang mengendarai mobil Toyota Calya silver bernomor polisi BA 1498 IR singgah di kedai Yumaida di Bukit Pulai. Pria itu kemudian duduk di kursi kedai dan memesan segelas kopi kepada ibu Yumaida bernama Asma. Setelah Asma menyajikan kopi, pria itu berbincang dan memperkenalkan diri kepada Yumaida dan Asma dengan nama Rian (61). Pria itu mengaku tinggal di Kambang, Kecamatan Lengayang, dan berasal dari Kecamatan Bayang.


Tidak lama berselang, saat berbincang dengan Yumaida, Rian melihat anak perempuan Yumaida bernama Febi sedang melintas di depan kedai. Rian bertanya apakah itu anak Yumaida, yang ia panggil “uni”. Rian lalu meminta Yumaida untuk memanggil anak itu dan membawanya ke hadapannya. Menurutnya, anak itu sakit sehingga harus diobati.


Kemudian, Rian memeriksa telapak tangan Febi, lalu mengajak semua orang yang ada di sana untuk masuk ke dalam rumah Yumaida. Setibanya di dalam rumah, Rian mengganti pakaian yang semula kemeja putih menjadi baju gamis hitam dan memakai peci seolah-olah bersiap untuk melakukan pengobatan.


Selanjutnya, Rian melanjutkan ritual pengobatan terhadap Febi dengan cara memberikan kesibukan kepada semua orang di rumah itu. Ia meminta masing-masing orang untuk mencari berbagai barang yang ia sebut sebagai syarat pengobatan, seperti air tujuh masjid, peniti, kain putih, sarang kumbang.



Setelah semua barang dikumpulkan dan diserahkan kepadanya, Rian menyampaikan bahwa agar pengobatan tersebut ampuh dan mujarab, diperlukan syarat tambahan berupa kikisan emas. Karena Yumaida tidak memiliki kikisan emas, Rian meminta perhiasan emas milik Yumaida.


“Dalam kondisi seperti tidak sadar dan menuruti semua perintah pelaku, Yumaida menyerahkan sebuah cincin emas seberat kurang lebih dua emas kepada Rian. Rian kemudian meracik bahan-bahan tersebut dan mencampurkannya ke dalam air, lalu memberikan air itu untuk diminum oleh Febi dan Asma,” ujar Borti.


Sebelum meninggalkan rumah itu, kata Borti, Rian berpesan kepada semua orang yang ada di rumah tersebut untuk menyimpan air yang telah dicampur tersebut dalam lemari selama tujuh hari. Setelah Rian pergi, kata Borti, Yumaida dan Asma curiga, lalu memeriksa kembali botol air yang disimpan.


Ternyata emas yang berada di dalamnya telah berubah menjadi cincin imitasi atau emas palsu. Yumaida baru menyadari bahwa ia telah menjadi korban hipnotis,” ucap Borti.

Akibat kejadian tersebut, kata Borti, Yumaida rugi karena kehilangan cincin seberat kurang lebih dua emas dengan nilai sekitar Rp11 juta. Borti mengatakan bahwa karena itu, Yumaida melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Batang Kapas pada Jumat (24/10) pukul 16.00 WIB.


Borti mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kasus itu dengan mencari tahu apakah nomor polisi mobil pria yang mengaku bernama Rian itu asli atau palsu. Selain itu, pihaknya sedang melacak Rian melalui nomor WhatsApp yang diberikan kepada Yumaida.


“Kemarin nomornya masih aktif. Korban masih chat dengan terlapor,” tutur Borti.PR-08


No comments:

Post a Comment

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS