Warga Ditangkap, Ratusan Orang Salingka Gunung Talang Protes ke Mapolres Solok - Pikiran Rakyat News

Breaking

Saturday, December 30, 2017

Warga Ditangkap, Ratusan Orang Salingka Gunung Talang Protes ke Mapolres Solok



Arosuka, Pikiranrakyatnews.com--
Kabupaten Solok memanas lagi. Ratusan warga yang bergabung dalam forum masyarakat salingka Gunung Talang kembali melakukan aksi damai. Bila sebelumnya masyarakat melakukan demo ke kantor bupati Solok di Arosuka, pada Jumat (28/12) kemarin, mereka mendatangi Mapolres Solok di Lubuak Selasih. Aksi damai ini masih terkait dengan penolakan terhadap rencana pembangunan geothermal di kawasan itu.

Dari informasi yang dikumpulkan di lapangan, kedatangan warga di Mapolres Solok dipicu karena penangkapan terhadap  Andra alias Kacak (32), salah seorang warga nagari Kampung Batu Dalam Kecamatan Danau Kembar, yang diduga  terlibat pembakaran mobil operasional PT Hitay yang terjadi pada Senin, 22 November lalu.

Kacak terpaksa dijemput paksa oleh aparat Dirreskrimun Polda Sumbar pada Jum'at (28/12) jam 02.00 dinihari, lantaran tidak pernah datang memenuhi pemanggilan, meski pihak polisi sudah 2 kali menanggil yang bersangkutan. Pemanggilan Kacak lebih untuk memberikan keterangan terkait rusuh massa yang mengakibatkan satu unit mobil operasional perusahaan PT. Hitay dibakar massa ketika membawa pimpinan perusahaam tersebut ke lapangan.

Ratusan masyarakat datang menggunakan truk, mobil dan motor menuju Mapolres, namun sesampai di depan Mapolres Arosuka mereka dihadang di depan pintu masu oleh anggota Polres Arosuka, yang dipimpin langsung oleh Kapolres Arosuka, AKBP Ferry Irawan, kemudian datang bantuan dari Polresta Solok. Petugas langsung menutup pintu gerbang Mapolres sehingga masyarakat tidak bisa masuk ke halaman polres,  masyarakat tetap menyuarakan aspirasi nya di pinggir jalan lintas Solok-Padang Lubukselasih, terdengar juga teriakan menolak rencana pembangunan juga lantang disuarakan.

Ratusan warga mendatangi Mapolres Solok dengan menggunakan menggunakan truk, mobil dan motor menuju Mapolres. Namun sesampai di depan Mapolres  mereka tertahan di depan gerbang . Mereka tiba di Mapolres secara bergelombang sekitar pukul 10.00 Wib pagi.  Sampai selepas sholat Jum'at, Warga hanya bisa bertahan di tepi jalan lintas Sumatera, lantaran gerbang mapolres dijaga puluhan anggota Dalmas dan satu unit mobil water canon.

Kapolres Solok AKBP. Ferry Irawan didampingi Kasat Intelkam AKP Sosmedya mencoba menenangkan warga dan melakukan dialog. Guna menjawab aspirasi warga  Kapolres Solok AKBP. Ferry Irawan  kemudian  meminta  perwakilan warga dan pihak keluarga Kacak serta didampingi wali nagari kampung Batu Dalam,  ketua pemuda umtuk berdialog  di teras depan kantor Satuan Lalu Lintas Mapolres Solok.

Dari dialog yang berangsung alot itu, perwakilan warga mengaku tidak puas dengan penangkapan Kacak yang dilakukan oleh aparat Polda Sumbar yang dilakukan pada tengah malam.

Di sisi lain, perwakilan warga menegaskan, pelaku kerusuhan yang terjadi pada bulan lalu, juga tidak sendiri tapi dilalukan secara spontan oleh masyarakat. "Ini yang kami sesalkan, kenapa cuma dia (Kacak) saja yang ditangkap. Sementara pelakunya kan tidak sendiri. Kami tidak akan melindungi siapapun yang terbukti  bersalah," kata Malego,  tokoh masyarakat setempat.

Dirinya   mengaku membawa aspirasi warga yang menuntut kepada Polres Solok untuk melepaskan Kacak dari ruang tahanan. Namun upaya untuk membawa kembali Kacak pulang ke rumah tersebut, ternyata tak membuahkan hasil. Karena yang bersangkutan tidak berada di sel tahanan Mapolres Solok di Lubuak Selasih. "Kami datang secara damai untuk mempertanyakan nasib warga kami yang ditangkap polisi semalam. Kami tidak akan melakukan perbuatan melawan hukum," tukasnya.

Sebagai solusi dari dialog itu, akhirnya disepakati untuk mengirim utusan warga Kampung Batu Dalam guna melihat kondisi Kacak yang sedang berada di tahanan Mapolda Sumbar.

Tetapi warga yang merasa tidak puas dengan hasil dialog itu mencoba merangsek masuk kompleks Mapolres dan berteriak di luar gerbang. Suasana tegamg itu akhirnya mampu berhasil diredam oleh Kapolres Solok Ferry Irawan yang turun untuk mendinginkan Massa.

Sekitar pukul 15.00 warga kemudian bergerak pulang melewati tugu ayam Arosuka. Di tugu ayam ini, warga sempat berniat ingin menggelar aksi orasi, namun batal lantaran dihalau oleh 1 kompi personil dalmas Polda Sumbar yang baru datang dari Padang. Warga berhasil dibubarkan dan pulang ke nagari Kampung Batu Dalam lewat jalur lintas evakuasi  Arosuka-Batu Bajanjang.

Menanggapi aksi damai warga tersebut, Kapolres Solok AKBP Ferry Irawan menerangkan, penangkapan terhadap Andra (Kacak) yang diduga sebagai pelaku rusuh pada November lalu sudah sesuai prosedur hukum yang berlaku. Mewakili Polda, pihaknya telah mengirimkan 2 kali surat panggilan, namun tidak dipenuhi. "Untuk yang ke tiga, yang bersangkutan (kacak) terpaksa dijemput paksa oleh anggota Dirreskrimun Polda Sumbar dan langsung dibawa ke Padang untuk menjalani proses hukum," jelas Kapolres.

Terkait hasil mediasi dengan warga, selain meminta pihak  keluarga untuk melihat kondisi Kacak, pihaknya juga meminta Kasat Reskrim Polres Arosuka untuk mendampingi ke Mapolda. "Ini kita lakukan agar keluarga dan masyarakat tahu kondisi yang sebenarnya dan tidak menduga-duga lagi kalau Kacak masih berada di tahanan Mapolres Solok," sebutnya.

Menyangkut proses kasus ini, Kapolres Solok tidak menampik akan ada pengembangan terhadap pelaku lain yang terlibat pada kerusuhan di Batu Bajanjang pada bulan lalu tersebut. " semua proses di mapolda Sumbat. Nanti hasil penyidikan ada di Polda Sumnar," balasnya.PR-02

No comments:

Post a Comment

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS