Simpangempat, Pikiranrakyatnews.my.id - Sebuah video viral di media sosial Facebook yang menyebut bahwa pelajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Sungai Beremas sudah dua minggu tidak belajar karena tidak ada guru-guru yang datang mengajar.
"Pertama sekali kami mohon kepada Bupati Pasaman Barat (Pasbar), di mana siswa kami dari SMPN 4 Sungai Beremas menyampaikan sudah dua minggu tidak sekolah dan guru juga tidak hadir apalagi kepala sekolah," kata salah seorang walimurid dalam video itu.
Video berdurasi 1 menit 9 detik tersebut juga telah beredar luas di Instagram, salah satunya di akun @infopasbar serta telah disukai sebanyak 1,5 ribu dan 33 komentar.
"Di sini kami bersama walimurid, komite, dan murid menyampaikan kepada Bapak Kepala Dinas Kabupaten Pasaman Barat inilah yang terjadi di SMPN 4 Sungai Beremas, kami mohon kebijakan Bapak Kepala Dinas. Kami menanti kedatangan Bapak Kepala Dinas ke SMPN 4 Sungai Beremas di Jorong Ranah Panantian," lanjutnya.
Menanggapi hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Agusli menyampaikan pihaknya telah menurunkan tim yang terdiri dari Kepala Bidang (Kabid) SMP dan Pramuka, Asrinal dan Pengawas Satuan.
"Didapat informasi bahwa proses belajar mengajar tatap muka memang terhenti terlaksana di sekolah lebih satu minggu. Hal tersebut karena kepala sekolah dan guru tidak cukup untuk hadir di sekolah," katanya, Rabu (2/2).
Pihaknya telah mengadakan rapat bersama majelis guru, komite sekolah, dan perwakilan walimurid dan dihadiri langsung oleh pengawas sekolah dan Kabid SMP dan Pramuka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pasbar.
"Dari hasil rapat itu disepakati mulai Kamis (3/2) PBM tatap muka kembali berjalan normal seperti biasanya," jelas Agusli.
Meski demikian, pihaknya akan memanggil seluruh pihak sekolah, baik itu majelis guru dan juga kepala sekolah untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait penyebab kejadian tersebut.
"Tentu bagi ASN yang melanggar aturan akan kita berikan sanksi dan pembinaan agar ke depannya tidak terulang kembali," tegasnya.
Pihaknya berharap kejadian yang tidak baik itu tidak terulang kembali dan kepada para pengawas diminta agar lebih intensif dalam melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan PBM di seluruh sekolah di wilayah kerjanya masing-masing.
"Kepada rekan-rekan media dan penggiat medsos saya menyampaikan terima kasih atas informasi yang diberikan. Mari kita terus bekerjasama dan sama-sama bekerja untuk pemajuan pendidikan di Pasbar yang kita cintai ini," pungkasnya. (PR-02/kp)
No comments:
Post a Comment