Pemko Padang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berupaya maksimal membuat Kota Padang bersih dan sampahnya bernilai ekonomis.
Hal itu ditegaskan Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Dr.Edi Hasymy menjawab Pikiranrakyatnews di kantornya, Senin (18/9).
Disebutkannya, banyak upaya dan program inovasi yang dibuat Pemko Padang untuk menciptakan Padang bersih tersebut. Dimulai mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) Padang menjadi Nasabah Bank Sampah, memaksimalkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada warga yang buang sampah sembarangan serta memperbanyak bank sampah pada setiap tingkatan RW.
Lebih jauh disebutkan, berkaitan dengan ASN wajib menjadi nasabah bank sampah akan dibuatkan surat edaran walikota.
Dikatakannya, akan dijadikan suatu penilaian kinerja buat ASN yang menjadi nasabah bank sampah tersebut. Itu dibuktikan dengan buku rekeningnya nanti.
Menjadi nasabah bank sampah tersebut nantinya akan dibuktikan dengan buku tabungan emas. Sebab, Bank Sampah akan kerjasama dengan pengadaian dalam bentuk tabungan emas. Tentu dengan jumlah ASN Pemko Padang yang berjumlah 16 ribu tersebut sebagai motor pengeraknya dan akan dimaksimalkan oleh masyarakat lain.
Selanjutnya untuk operasi tangkap tangan (OTT) juga sudah diingatkan kepada para lurah dan camat untuk memaksimalkan operasi tersebut.
Tentu sebelumnya, dilakukan sosialisasi dan teguran terlebih dulu terhadap masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Namun, bila tak diindahkan tentu diambil tindakan tegas berupa tindak pidana ringan (tipiring) dengan ancaman denda Rp5 juta atau kurungan 3 bulan.
"Langkah OTT tersebut adalah bentuk tindakan tegas yang dilakukan Pemko Padang bila warga juga tak taat menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Tentu, kita berharap jangan sampai terjadi tindakan tegas tersebut bila warga taat dan patuh," ujar Edi Hasymi.
Kemudian Pemko Padang juga memaksimalkan jumlah Bank Sampah yang ada saat ini.
Menurutnya, setiap kelurahan di Kota Padang sudah ada Bank Sampah. Namun, ke depannya bagaimana Bank Sampah ini ada pada setiap RW. Bila ada pada setiap RW tentu masyarakat akan lebih mudah mengumpulkan dan menjual sampahnya yang bernilai ekonomis.
Ditambahkan Edi Hasymi, sampah yang bisa dijual itu adalah sampah anorganik seperti bahan - bahan plastik, kertas dan lainnya. Sedangkan sampah organik akan dijadikan untuk pupuk kompos. Dengan demikian, Padang jadi bersih, masyarakat pun mendapatkan nilai ekonomis dari sampah tersebut.PR-09
No comments:
Post a Comment