Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbar menangkap peluang pengembangan usaha dari program presiden terpilih Prabowo - Gibran makan gratis dan minum susu.
Hal itu diakui oleh Kepala DPKH Sumbar Sukarli didampingi Kepala Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan, Nirmala Puspita Dewi kepada wartawan baru - baru ini.
Di Sumatera Barat terdapat beberapa titik pengolahan sapi perah di Sumbar yang salah satunya di Kota Padang Panjang.
Salah satunya, peternak yang tergabung dalam koperasi peternak susu sapi perah di Kelurahan Ganting, Kecamatan Padang Panjang Timur (PPT) dan Rumah Susu di Kelurahan Bukit Surungan Kecamatan Padang Panjang Barat (PPB).
"Ternyata sejarahnya, tahun 1981 sapi perah mulai masuk di Sumbar. Jadi memang pionir sapi perah di Sumbar yaitu di Padang Panjang," ujarnya.
Dikatan Sukarli, untuk di dataran rendah, pengembangan sapi perah juga berada di Kabupaten Padang Pariaman.
Lalu, Nirmala Puspita Dewi mengatakan,
Sumbar bersama Sumatera Utara menjadi sentra penghasil susu di Pulau Sumatera, namun produksi susu di daerah ini belum mencapai potensi maksimal.
“Peluang ini harus ditangkap dengan baik. Kita harus memaksimalkan produksi susu sapi perah untuk mendukung program makan gratis dan juga meningkatkan perekonomian daerah,” ujarnya.
Pengembangan sapi perah memiliki prospek yang sangat menjanjikan di Sumbar. Dengan adanya program makan gratis, kebutuhan akan susu sapi perah diprediksi akan meningkat, sehingga Sumbar memiliki kesempatan untuk menyuplai kebutuhan susu tidak hanya untuk daerah sendiri, tetapi juga untuk beberapa provinsi lain di Indonesia.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Sumbar berharap dapat meraih manfaat maksimal dari program makan gratis serta mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah melalui pengembangan sektor pertanian, khususnya dalam pengembangan sapi perah sebagai salah satu sumber pendukung program tersebut.PR-08
No comments:
Post a Comment